MADIUN -- Kalapas Pemuda Kelas IIA Madiun, Ardian Nova Christiawan menyoroti terkait bidang pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Hal itu diungkapkan ketika pihaknya memimpin Rapat Rencana Kerja Tahun 2023 di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung I Lapas Pemuda Madiun, Rabu(24/2/2022) siang.
Orang nomor satu di Lapas Pemuda Madiun tersebut meminta agar Bidang Kegiatan Kerja Lapas Pemuda Madiun lebih memaksimalkan program pembinaan kemandirian. Pasalnya, program tersebut sangat dibutuhkan agar warga binaan memiliki keterampilan untuk mencari nafkah secara halal ditengah masyarakat.
"Yang menjadi perhatian khusus ya kedepan kita akan lebih kita maksimalkan untuk Pembinaan Kemandirian. Intinya fokus di Pembinaan Keterampilan. Karena WBP juga bagian dari masyarakat, jadi perlu memiliki bekal saat kembali ke masyarakat," tuturnya.
Memaksimalkan program Pembinaan Kemandirian juga akan menjadi bukti program kerja Pemerintah. Menunjukkan bukti kepedulian Negara kepada WBP untuk memiliki hidup yang lebih baik setelah menyelesaikkan masa pidana.
"Jadi WBP tidak akan berkecil hati saat kembali ke masyarakat. Sedangkan untuk penambahan rencana kerja di tahun 2023 tidak ada, jadi kurang lebihnya hampir sama di tahun 2022 ini," kata Kalapas.
Sementara itu, Kasi Giatja, Irphan Sandjojo menjelaskan, maksud dari Kalapas dalam maksimalkan program adalah nantinya Program Pembinaan akan menjaring WBP yang sama sekali belum memiliki skill. Sehingga murni menerima skill dan diajari hingga mahir ketika berada di Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan, beberapa WBP yang sudah memiliki skill di bidang tertentu ikut dilatih.
"Jadi betul-betul mereka (WBP) ini 'nol' bakat. Istilahnya 'from zero to hero', 'from nothing to something'," ujarnya sembari menyebut bahwa WBP yang ikut yang telah menjalani 1/3 masa pidana.