Lihat ke Halaman Asli

Humas Lapas

Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Lawan Covid-19, Lapas Pemuda Madiun Fogging Desinfektan Ruang Layanan Penitipan Barang

Diperbarui: 22 Februari 2022   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


MADIUN -- Menindaklanjuti angka Covid-19 di Kota Madiun yang terus meningkat, Lapas Pemuda Madiun melakukan fogging desinfektan di Ruang Layanan Penitipan Barang. Hal ini sebagai bentuk upaya memutus mata rantai Covid-19 dan sebagai bentuk peningkatan layanan kepada masyarakat.

Dokpri

Orang nomor satu di Lapas Pemuda Madiun, Ardian Nova Christiawan mengungkapkan, fogging desinfektan lebih efektif karena mampu menjangkau sudut sudut dan celah terkecil. Dibandingkan dengan desinfektan cair, fogging juga lebih ampuh karena membunuh virus dan bakteri di udara.

"Kalau kita baca di artikel, kan virus ini bisa bertahan di udara berjam-jam. Ini fungsinya asap itu, dia membunuh itu (virus). Ini fogging untuk covid-19. Bahannya desinfektan, dari cairan keluarnya asap. Kalau yang bilik sterilisasi kan keluarnya cairan, kalau ini asap," jelasnya saat ditemui Tim Humas Lasdaun sesuai pelaksanaan Fogging di Gedung I, Selasa(22/2/2022)siang.

Dokpri

Fogging bukan hanya dilakukan di Ruang Layanan saja, tetapi juga dilakukan di Ruangan setiap bidang, baik Gedung I dan Gedung II. Teknisnya, fogging dilakukan dengan keadaan ruangan tertutup dan AC tetap menyala.

"Kalau AC sengaja dinyalakan. Karena kadang kan kita bersin di Ruangan saat AC posisi menyala. Nah, sebagai antisipasi, kita sengaja nyalakan AC-nya saat fogging. Dengan harapan asap fogging akan membunuh virus yang menempel pada filter AC," tuturnya.

Dokpri

Kalapas Ardian memastikan bahwa pelaksanaan fogging akan menjadi agenda rutin. Bahkan bukan hanya fogging desinfektan, tetapi juga fogging untuk melawan demam berdarah dan chikungunya.

"Ini akan menjadi agenda rutin untuk pelaksanaan fogging desinfektan. Juga kita akan lakukan fogging demam berdarah. Karena musim penghujan, jadi juga rawan demam berdarah. Sedangkan untuk kesehatan petugas, kita lakukan skrining bertahap. Apabila ada yang gejala, kita akan deteksi dini dengan rapid antigen," pungkasnya. (Humas Lasdaun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline