Lihat ke Halaman Asli

Dengar Aspirasi Via Silaturahmi

Diperbarui: 9 Februari 2019   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://bambangsoepijanto.com

Usai maghrib, cuaca malam ini sedang nyaman-nyamannya. Seperti tepat sekali, kali ini warga Dusun Kembangputih memang berencana untuk menyelenggarakan agenda rutin pertemuan Rukun Warga disana. Komunitas warga yang terletak di Desa Guwosari, Bantul ini memang terkenal guyub. Berdialog tatap mata membicarakan A sampai Z perihal kejadian-kejadian yang belakangan terjadi dan patut jadi buah bibir warga saat ini.

Tema kumpul warga kali ini adalah tentang politik. Bukan tanpa sebab, oleh karena tahun ini merupakan tahun politik sehingga warga merasa perlu untuk tahu perihal kandidatnya. Sehingga entah baik atau buruknya calon wakil rakyat bisa langsung dikomunikasikan, jangan lagi menjadi isapan jempol belaka.

Sesuai jadwal, kali ini kandidat DPD DIY nomor 24 yang akan datang kemari. Beliau adalah Bambang Soepijanto. Mengusung tagline DPD nya wong cilik, beliau lantas meletakkan silaturahmi menjadi agenda "resmi"nya demi menggali aspirasi rakyat arus bawah yang kerap dikesampingkan -- tidak didengar.

Duduk melingkar disatu bangunan menyerupai pendopo semen tidak jadi halangan. Lantai beton lantas ditutup anyaman tikar khas pedesaan yang membuat jarak antar warga tak lagi jauh. 

Baik warga maupun Bambang Soepijanto nampak akrab sekalipun baru kali ini bertemu muka. Memang, rutinitas berkumpul warga ini membuat mereka tak lagi segan mengemukakan kegelisahan yang kerap mereka rasakan. Diartikan sebagai kesempatan, pertanyaan-pertanyaan mengalir deras seperti bendungan yang dibuka pintu airnya. Satu yang menarik kemudian adalah tentang jargon yang diusung oleh kandidat ini, yakni ngayemi, ngayomi, ngayani. Termasuk diantaranya menyoal UMKM yang erat dengan gagasan desa wisata yang tahun-tahun ini digalakkan di Jogja.


Ngayomi, Ngayemi, Ngayani


Sudah semestinya pemerintah jemput bola untuk mendengar dan mengerti keluh kesah, kegelisahan serta kebutuhan masyarakat. Sehingga prinsip keterwakilan menjadi kewajiban mutlak sebagai bagian tugas kewajiban yang diemban.

Seorang Bambang Soepijanto menyematkan jargon demikian dalam kampanye-nya untuk menjadi wakil rakyat. Beliau secara lebih detail menyuarakan demikian seperti tertuang dalam website pribadinya sebagai lebih dari upaya persuasi.

Sebagai pengayom, sebagai pemberi rasa nyaman, serta sebagai pelayan masyarakat; kurang lebih demikian maksud Bambang Soepijanto menggambarkan situasi peran pemerintahan ketika beliau menjabat sebagai wakil rakyat. Ketika situasi demikian yang terjadi, maka bukan tidak mungkin tataran UMKM menjadi satu hal yang diperhitungkan dalam ranah pemberdayaan masyarakat. Hidup!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline