Oleh: Gerry Katon Mahendra -- Lab. Administrasi Publik UNISA Yogyakarta
Menjadi mahasiswa merupakan salah satu fase hidup yang didambakan sebagian manusia dalam menuntaskan jenjang pendidikannya. Menjadi mahasiswa, artinya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan level lebih tinggi, membangun relasi, kesempatan berkarier lebih luas, hingga membentuk karakter diri dalam bingkai organisasi kampus.
Berkenaan dengan organisasi dan dinamika di dalamnya, mahasiswa sejatinya memang dituntut untuk dapat mengembangkan berbagai kemampuan. Kemampuan hardskill umumnya dapat diasah di dalam kelas atau laboratorium, namun untuk kemampuan softskill butuh wadah yang lebih nyata dan luas agar dapat terasah dengan baik.
Oleh karena itu organisasi kampus hadir sebagai wadah aktualisasi diri membentuk karakter yang kuat dan berintegritas. Dalam tulisan ini, akan memberikan beberapa tips dan saran bagaimana memilih organisasi yang baik dan bermanfaat bagi pengembangan karakter diri. Tips tersebut penting agar sebagai mahasiswa tidak "terjerumus" pada organisasi yang "salah" dan justru membuat studi-mu menjadi berantakan.
- Observasi mendalam organisasi yang akan kalian tuju
Organisasi kampus umumnya sangat beragam, ada organisasi keilmuan, minat bakat, olahraga, berbasis agama, berbasis kedaerahan dan masih banyak lainnya. Sebagai mahasiswa, tentukan arah dan minat yang kalian tuju. Jika minat tersebut sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah observasi organisasi yang kalian tuju.
Observasilah mulai dari AD ART-nya, tujuannya, pola organisasinya, hingga budaya yang diterapkan oleh organisasi tersebut. Pastikan hasil observasi berada pada kesimpulan bahwa kalian cocok terhadap organisasi tersebut.
Jangan sampai kalian mengikuti organisasi hanya karena latar belakang ikut-ikutan teman, agar terlihat keren, atau hal-hal lain yang tidak substantif. Memahami organisasi yang akan dituju sangat penting dan erat kaitannya dengan eksistensi kalian di organisasi tersebut.
- Komitmen pada organisasi yang dipilih
Jika sudah melakukan observasi, menemukan kecocokan dan memutuskan bergabung maka langkah selanjutnya adalah mulai membentuk diri untuk totalitas dalam organisasi tersebut. Komitmen menjadi kata kunci fase ini, bahwa dalam berorganisasi kita tidak boleh hanya menjadi pengikut tanpa arah. Ide gagasan, waktu dan tenaga harus kita tuangkan pula bagi organisasi yang kita ikuti agar perubahan dan perkembangan dua arah terjadi.
Artinya, baik kalian maupun organisasi memiliki peluang berkembang yang sama besarnya saat kalian mencurahkan kemampuan kalian secara maksimal. Komitmen ini pulalah yang akan membentuk karakter diri saat ini dan setelah lulus menjadi mahasiswa. Hal ini merupakan bekal yang sangat berharga dalam fase hidup kalian berikutnya.
- Manajemen waktu dan prioritas
Saat eksistensimu sebagai aktivis atau anggota organisasi kampus sudah terlihat, jangan lupa pada tujuan awal bahwa kalian sebagai mahasiswa yang harus menyelesaikan masa studi sebaik mungkin.
Pada beberapa kasus terlihat bahwa mahasiswa yang terlalu berat fokusnya pada organisasi, justru kemudian melupakan studi/kuliahnya hingga akhirnya lulus terlambat atau bahkan drop out.