Lihat ke Halaman Asli

Legenda Mahameru

Diperbarui: 5 Februari 2016   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Legenda MahaMeru

Pada jaman dahulu kala Pulau Jawa belum memiliki penindih untuk menindih ke bumi, hasilnya Pulau Jawa terus berguncang. Bhatara Guru mencari alat untuk menindih Pulau Jawa agar tidak berguncang kembali, kemudian Bhatara Guru bertapa di Gunung Hyang, Bhatara Guru berdiri menghadap timur, lalu membalik air menjadi busa dan lalu dijadikan gunung. Tetapi Pulau Jawa tetap berguncang, karena semakin banyaknya penduduk yang berdatangan ke Pulau Jawa, hal itu membuat para Dewa prihatin, para dewa pun bersujud ke Bathara Guru untuk pertolongannya. Sesuai dengan hasil semedi Bathara Guru, akhirnya Bathara guru menemukan cara, yaitu dengan memberinya sebuah pasak.

Bathara Guru menyuruh dewa-dewa tersebut untuk memotong gunung Mandara menjadi dua, tetapi para dewata mengeluh, karena gunung Mandara adalah gunung yang sangat besar dan sangat berat, mereka mengeluh bahwa mereka tidak akan bisa mengangkatnya, tidak akan ada yang sanggup untuk mengangkatnya. Lalu Bathara Guru memberi nasihat pada dewatanya tersebut, “seberat dan sebesar apapun suatu pekerjaan, akan lebih ringan jika kalian kerjakan bersama sama, oleh karena itu kalian harus bergotong royong untuk memindahkannya”.

Tanpa menunggu lama, berangkatlah para dewa untuk pergi ke Gunung Mandara. Mereka saling bergotong royong untuk memotongnya menjadi dua. Setelah mereka mendapatkannya , barulah para dewa membagi tugas untuk mengangkatnya. Bhatara Brahma yang ikut membantu memotong gunung tersebut, tiba-tiba berubah menjadi seekor kura-kura yang sangat besar, kura-kura yang raksasa itu dijadikan punggungnya untuk meletakan puncak gunung tersebut dan membawanya ke Pulau Jawa, agar tidak jatuh lalu Bhatara Wisnu mengubah dirinya menjadi naga yang sangat panjang dan tak terkira panjangnya, lalu dia melilit gunung tersebut.

Di perjalanan para dewa merasa letih dan haus, melihat ada air yang mengalir dari puncak gunung tersebut, mereka langsung berebut untuk mendapatkannya, tanpa sadar itu adalah air beracun kalakuta, setelah para dewa meminumnya mereka langsung menemui ajalnya.

Lalu datanglah Bathara Guru untuk mengecek kerja dari dewa-dewa tersebut, Bathara Guru melihat para dewa tersebut sudah terkujur kaku. Lalu Bathara Guru curiga, apa yang telah membuat mereka meninggal dalam kondisi sedemikian rupa. Bathara Guru mulai curiga dengan air yang mengalir dari gunung tersebut, lalu Bathara Guru mencoba meminumnnya, hasilnya Bathara Guru merasakan panas di bagian tenggorokan, lalu dengan spontan Bathara Guru memuntahkan air tersebut, sekarang Bathara Guru apa yang menyebabkan para dewa meninggal, akhirnya dengan kekuatan sakti, Bathara Guru mengubah air tersebut menjadi air yang menyembuhkan dan sangat sehat, lalu Bathara Guru menghidupkan para dewa tersebut, dan menyuruh para dewa tersebut untuk melanjtukan kerjanya.

Lalu para raksasa disuruh untuk membantu para dewa untuk memindahkan gunung tersebut. Setelah diletakkan di Pulau Jawa, sekarang terlihat puncak di Pulau Jawa yang dinamakan Mahameru. Bawah dari Gunung tersebut banyak yang berceceran dan tanah yang berceceran tersebut menjadi gunung-gunung kecil di Pulau Jawa, yang terletak berderet. Setelah itu Pulau Jawa tidak mengalami guncangan lagi.

Nilai Moral : pekerjaan sesusah apapun jika dilakukan bersama sama akan lebih muda, mari bergotong royong

Nilai Budaya : para tokoh menggunakan semedi atau bertapa untuk memecahkan masalah

Nilai Agama : - 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline