Lihat ke Halaman Asli

Emas Papua di Ajang PON Riau

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sampai dengan tadi malam (12/9/2012)pukul 21.00 WIB, update statistik perolehan medali Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau,tim dari DKI Jakarta menempati urutan teratas dengan mendulang 21 medali emas, 23 perak dan 14 perunggu. Posisi kedua diraih tim dari Jawa Barat dengan 20 emas, 18 perak, dan 21 perunggu.

Sementara dari wilayah Papua yang kita ketahui sebagai ‘gudang’ atlit nasional masih menempati urutan ke-9 dengan 3 emas, 3 perak dan 4 perunggu.

Apakah kendalanya?

Wakil Ketua Litbang KONI Papua, DR. Ferdinand Risamasu mengakui bahwa prestasi tim PON Papua dari PON ke PON terus menurun. Pada PON XIII Papua urutan 5, PON XIV Papua urutan 6, PON XV Papua urutan 7, PON XVI Papua urutan 7, PON XVII Papua urutan 11.

Litbang KONI Papua telah melakukan evaluasi total, salah satu kendala utamanya adalah soal sarana dan prasarana yang berarti pula terkait erat dengan persoalan anggaran.

Menurut Risamasu Papua tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang atlit ke arena PON. Memang ada Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih APO di Jayapura, namun belum dilengkapi fasilitas yang mumpuni.

Fasilitas Olahraga yang ada saat ini hampir semuanya peninggalan almarhum Acub Zainal semasa menjadi Gubernur Papua era 1970 an. Mulai dari GOR APO, fasilitas Angkat Besi, Bina Raga, tinju, renang dan lainnya.

Rupanya para pengganti Acub Zainal belum menaruh perhatian terhadap pembinaan oleh raga di daerahnya. Selama masa gubernur Barnabas Suebu, baru lapangan Mandala saat ini sudah dipugar menjadi stadion sepakbola yang bagus.Sementara fasilitas untuk cabang-cabang atletik belum didukung maksimal.

Padahal kita tahu, Olahraga Nasional sungguh memiliki tujuan sangat mulia: mengobarkan gelora olahraga nasional demi menjunjung tinggi martabat bangsa Indonesia di fora Internasional.

Sejarah PON dan Kedaulatan Indonesia

Terkait prestasi olahraga, Indonesia pernah ditolak untuk ikut dalam Olimpiade ke-14 di London pada masal awal-awal kemerdekaan Indonesia. Inggris yang merupakan sukutu Belanda tidak mau mengakui prestasi olahraga bangsa Indonesia. Sementara Indonesia sangat ingin ikut dalam olimpiade tersebut untuk menunjukan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia kepada dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline