Lihat ke Halaman Asli

One Man One Vote itu Kalau Rakyat Sudah Siap

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rakyat kita masih miskin. Semua sudah tahu. Jurang kaya miskin di negeri ini sungguh lebar.
Rakyat juga masih bodoh, 80% dengan tingkat pendidikan sekolah dasar.
Pengangguran masih belum teratasi, jumlahnya puluhan juta. Kalaupun bekerja, Pekerjaan mayoritas rakyat kita adalah buruh tani, buruh kasar, pedagang asongan, buruh pabrik, tukang ojek, tukang becak, supir angkot, nelayan, buruh perkebunan, dll, yang semuanya belum dapat memenuhi standar hidup layak.
Saya TIDAK MENGATAKAN pekerjaan tersebut hina atau jelek, tapi jelas tidak bisa dikatakan memadai untuk membiayai hiduo layak keluarga mereka, dengan tingkat upah di negeri kita yang masih rendah.
Dengan kualitas pendidikan dan penghasilan seperti itu, kita tidak bisa mengharapkan bahwa dalam pemilihan langsung yang one man one vote, mereka dapat memilih pemimpin yang berkualitas, dan terbebas dari politik uang pada saat memilih.
One man one vote itu, nanti, kalau rakyat negeri ini sudah baik taraf hidupnya, seperti Anda yang ada di komunitas kompasiana ini.
RG Salam NKRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline