Lihat ke Halaman Asli

Geridzho

Humble to skyrochket

Perasaan Beradu Menuggu Penawar

Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam kelam, bintang enggan menyapa,
Langit mendung menutup cerita cinta,
Hati merintih, terjebak dalam dilema,
Rindu yang menggebu, tak tahu harus kemana.

Mata terpejam, bayanganmu mengganggu,
Jiwa terperangkap, mencari pelabuhan rindu,
Langkah tertatih, tersesat dalam sendu,
Dalam kesunyian, kau tetap tak hadir.

Desir angin malam, menyentuh rasa pedih,
Gelisah yang membara, tak kunjung meredih,
Jiwa meronta, berharap kau mengerti,
Namun bayangmu jauh, tak mungkin kembali.

Hati berbicara, namun tak ada yang mendengar,
Perasaan beradu, menunggu penawar,
Cinta yang terpendam, tak kunjung menghilang,
Dalam kesunyian, hanya galau yang tersisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline