Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Puisi | Kreditur

Diperbarui: 31 Desember 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: https://pixabay.com/id/

Gelisah tumbuh subur
di atas kapuk kendur
mempermainkan cemas di kepala
dan sembari terbujur

tersadar
dan kembali tersungkur
tertusuk perih oleh tutur dari alam kubur
secangkir es campur
hanya untuk mengulur-ulur
ku bayar lunas dengan receh yang terselip di bawah kasur
suara dengkur
kembali keringatku tercucur

Menjelang zuhur
meluncur aku mencari para donatur
satu per satu kerabat aku susur
dengan wajah yang telah terukur
berharap iba-nya dapat tersalur

Bodat !
bak malaikat datang sebagai pelipur
purnama tiba darahku tercucur
pikiran hancur badan kendur
tak lagi si anu akan tergiur

Palembang, 

31/12/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline