Untukmu.
Manis, masihkah kau mengingatku? Pecundang yang selalu mengumbar kesalehan senja dalam mimpimu. Entah sudah berapa purnama raga ini mendekap dalam pelukan sang jingga. Entah sudah berapa banyak kelopak mawar yang kering bersama tangisanmu itu. Manja, hari itu sangat kusesali, begitupun hingga detik ini. Saat dimana kita tak saling berpamitan. Saat dimana kecupanmu tak lagi terasa hangat. Saat dimana kehancuran memecah tangisanmu. Kasih, masihkah kau mengikatku? Pecundang yang tak mampu menampakkan raga di balik senyum indah mentari pagi.
Sayang, bersabarlah.
Seseorang akan segara datang,
dan lalu melepas,
dan lalu mengubur senja.
Palembang, 1 April 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI