Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Wanita dan Ketulusan

Diperbarui: 20 Mei 2019   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada hatiku. Aku menyukai bahasanya yang puitis, yang menyeka air mata saat aku menangis. Jelas di hati terasa sakit, tetapi di secarik kertas dibuatnya terasa legit.

"tak ada yang salah,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan mencintai benar."

Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada hatimu. Aku tidak bisa menghakimi mereka, raga dan perasaan. Itu bukanlah tugasku. Gairahku hanya untuk membangunkannya. Sesuatu yang engkau tidurkan pulas.

"tak ada meragu,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan mencintai sungguh."

Lalu, aku ingin memberi kesempatan kepada sisa hidupku. Bersama waktu kusisipkan beberapa rindu. Aku tak ingin menghayal dalam semu dan menyangkal waktu. Aku ingin terus berembus dan berharap pada-Nya.

"tak ada lelah,
itu hanya alasan untuk mereka yang enggan menyimpan sabar."

Palembang, 

20/5/19

dok: kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline