Hai negeriku
apa kabarmu
adakah engkau dicumbu pilu
Hai negeriku
bangunkah rasa
dari sengsasara jerat yang hina
Hai negeriku
masihkah acuh
bersama hangat sapa manjamu
melambai di udara senja
tak dapat dihirup segar
tak dapat puaskan lelah
tak lagi berteman susah
memudar cahaya bulan
enggan merindu dinginnya malam
tak ada kepastian
tak merasa satu harapan
hangat senyuman mentari pagi
terurai awan bersama benci
tak lagi bayangan singgah
telah berubah jadi amarah
wahai belenggu elok rupamu
memoles luka hingga tak sirna
dan semua jiwa yang lelah
izinkan cinta bertumbuh mesra
Palembang,
15/5/19