Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Membunuh Senja

Diperbarui: 12 Mei 2019   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Masihkah mengharap senja ?
Sedangkan ia enggan bermanja-manja,
ia enggan ke pangkuan, ia enggan berangan-angan.

Jikalau aku yang terus berjalan,
yang ada hanya kepedihan.
Memelukmu gelap dalam bayang-bayang,
tanpa pernah petang kupandang.
Aku tak ingin merawat rasa seadanya,
aku ragu, mati cintaku lalu merapuh.

Padaku kau berlalu tanpa tanya,
jadikan inginmu milikku.
Tebar pesona,
bersama aliran darah dan menyulut senda.
Jalan terbuka dan membentang.
Dengan gigih bergelut, belantara kau rajut

Kini sendiri sepi bermimpi,
harusnya aku mengakhiri,
kecewa tak dapat aku imbangi.

Palembang, 12/5/19

dok: kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline