Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Positif Bermedia Sosial bersama KOMPAL

Diperbarui: 18 Maret 2019   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kursi hangat para pembicara diskusi (foto: Mas Bimo)

Dalam rangka menyambut hari jadi Yayasan IBA Palembang ke 60, Kompasianer Palembang (KOMPAL) berkolaborasi dengan Universitas IBA, menyelenggarakan kegiatan diskusi dengan tema "Positif Bermedia Sosial"

Sebagaimana yang dilansir oleh katadata.co.id melalui hasil riset  Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 lalu, bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi masyarakat Indonesia. Sehingga diskusi seperti ini sejatinya dapat menjadi nutrisi bagi para pengguna media sosial, terkhusus kaum milenial.

Kegiatan diskusi ini pun mendapat sambutan baik, terlihat dari antusias para pendaftar yang hanya dalam hitungan jam sudah memenuhi kuota pendaftaran yang disediakan. Sehingga dengan berberat hati panita terpaksa harus menutup pendaftaran.

(Sumber: Akun Instagram Kompal)

Namun semangat panitia dalam menyebar virus "Positif Bermedia sosial" tidak dibatasi ruang dan waktu. Melalui akun instagram @kompasianerpalembang, panitia mengajak untuk menyaksikan live streaming kegiatan diskusi tersebut di instagram.

Kegiatan diskusi sendiri berlangsung kemarin 16 Maret 2019 di Aula lantai 2 Universitas IBA. Acara dibuka oleh bikcik Kartika Kariono yang merangkap sebagai MC dan juga merupakan fasilisator acara. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Rektor Universitas IBA Ibu Dr. Ir. Karlin Agustina, M.Si dan M. Rizqi Hengki sebagai ketua pelaksana.

Bikcik memperkenalka para narasumber (Foto: Mas Bimo)

Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan diskusi ini antara lain: Deddy Huang (Blogger, Avilliate Business Maker & Community Engagement,  dr. Posma B. Siahaan, Sp.PD, FINASIM (Dokter, Blogger, Writer), Dues K. Abrain (Blogger, Bankir, Writer) dan Nindy (Blogger, Advokat, Konselor, Blogger). Keempat narasumber ini adalah kebanggaan kompasianer Palembang yang dengan senang hati selalu meramaikan acara yang diselenggarakan oleh KOMPAL.

Materi diskusi dibuka oleh kokoh Deddy Huang yang diawal menyajikan video ilustrasi. Tentang bagaimana sebuah jari dapat menciptakan kekacauan yang besar bahkan dapat membunuh nyawa seseorang. Ia juga mengatakan, bahwa kecepatan cahaya dapat ditandingi oleh kecepatan hoax. Oleh karena itu kokoh Deddy mengingatkan para peserta untuk berfikir dan berhati-hati dalam membuat maupun menyebarkan sebuah konten.

Kokoh Deddy Huang membuka diskusi dengan ciamik (Foto: Mas Bimo)

Abak dr. Posma Siahaan melanjutkan diskusi dengan materi penggunaan media sosial. Sebagai seorang dokter yang juga sangat senang menulis, abak menjelaskan tentang kode etik dalam menciptakan atau membagikan sebuah konten di bidang kesehatan. Selain itu, abak juga menunjukkan beberapa tulisan yang ia muat di kompasiana dan mebeberkan resep rahasia agar konten tidak berprilaku menyimpang.

dr. Posma tampak bersahaja mengisi materi (Foto: Mas Bimo)

Dues K. Abrain yang kerap disapa Mang Du, memaparkan bagaimana rekam jejak seseorang di media sosial dapat berdampak pada sistem perekrutan karyawan baru. Hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran kualitas diri seorang pelamar. Oleh karena itu, Mang Du menghimbau tetaplah menjaga etika dalam menggunakan media sosial.

Mang Du tampak memberi peringatan (Foto: Mas Bimo)

Materi terakhir dipaparkan oleh Mba Nindy yang merupakan seorang milenial muda penuh wawasan. Sebagai seorang konselor dan penggiat media sosial ia memaparkan tentang dampak psikis dari komentar maupun prilaku negatif di media sosial, khususnya bagi kaum perempuan.

Mba nindy tampak berinteraksi dengan peserta (Foto: Mas Bimo)

Acara diskusi tampak saling mengapresiasi, saat sederetan pertanyaan yang diajukan oleh beberapa teman-teman milenial dibalas dengan beberapa bingkisan dari panitia dan narasumber. Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama para narasumber, panitia penyelenggara dan para peserta diskusi.

Sesi foto bersama (Foto: Mas Bimo)

Ini adalah kali perdana saya bergabung dengan acara KOMPAL dan bertemu dengan orang-orang yang super.  Di kompasiana itu beneran kelewat ramahnya, wawasannya, ide-idenya dan rasa kekeluargaannya. Tidak ada perselisihan akibat perbedan kepercayaan, aliran tulisan, makanan, tontonan, pekerjaan dan kelainan. Jadi payo bergabung bersama KOMPAL dan menulislah suko-suko, tapi ingat tetap konten positif dan bermanfaat.

Kompal berselfie sebelum acara dimulai (Foto: dr. Posma)

Saya mengucapkan terimakasih kepada Universitas IBA dan juga KOMPAL sebagai penyelenggara. Semoga KOMPAL bisa tetap konsisten membuat acara positif yang lain kedepannya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline