Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Puisi | Awalan

Diperbarui: 1 Januari 2019   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: (Inet)

Jumantara tak bersabda
Hanya rupa saja menjelma
Cempaka menari-nari
Menebar aroma bestari
Hingga kepelosok negeri
Rasa gundah akan segera sirna
Jauh disana
Terbawa oleh masa

plak plak plak
Bunga api bersorak
Dadaku terasa gubrak
Mata menjadi pekak
Telinga ikutan sesak
Hatiku jadi bergejolak
Baginya kuberi jarak
Untuk sekedar bersajak

Tak ada niatanku
Untuk berlari
Melarikan apa lagi
Aku hanya ingin jujur
Agar hati boleh terhibur
Terlalu banyak janjiku luntur
Oleh manis mulut yang sok akur

plak plak plak
Raib sudah sebuah hak
Dicabiki kemerlap abstrak
Bersama gelak
Menawan hati sekumpulan budak
Aku tak ingin isak
Itu hanya akan mengacak-acak
Aku dan ruang untuk bergerak
Izin-Nya adalah bijak
Untuk aku berdamai sejenak

Aku duduk sendirian
Bukan karena tak berkawan
Mencari kata-kata untuk sebuah tulisan
Aku adalah seorang amatiran
Mengukir tulisan di awal lembaran
Apa itu tak usah kusebutkan
Semuanya pasti menuliskan-Nya

Palembang, 1/1/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline