Lihat ke Halaman Asli

Niko Nababan

Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Puisi | Sebuah Pesan untuk Pemburu Kursi

Diperbarui: 26 Desember 2018   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (KOMPAS.com/LAKSONO HARI W)

Tradisi lima tahunan
Dengan penuh kepastian
Menjajakan diri di jalanan
Bersama beberapa kontestan
Melucuti sebuah kehidupan

Kau bicara tentang kemanusiaan
Yang manusia butuh saja kau abaikan
Kau bicara tentang kerukunan
Berterimakasih saja tak kau lakukan

Yang kau pun tidak tau cara membuatnya
Namun kau rampas
Maling-maling kecil perebut kekuasaan
Adakah kau sisihkan uang jarahan
Sekedar membeli jajan

Coba dengar suaranya
Sangat dekat
Dibalik senyuman nol koma lima meter kubik
Lengkap dengan jargon dan angka wasiat
Yang kau tempah di percetakan

Jangan berpura tidak tau
Bibit dosa bukanlah hal yang tabu
Sekali coba amatir
Nanti jadi yang paling mahir

Ini pesannya:
Kuharap bukan kaleng-kaleng
"Bolehkah aku menghukummu ?"

Palembang, 25/12/18




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline