Lihat ke Halaman Asli

Gerbang News

Jujur - Lugas - Transparan

Bantu Pemerintah dan Buka Lapangan Kerja, Haji Isam Bangun Pabrik Minyak Goreng

Diperbarui: 14 Maret 2022   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pengusaha pribumi H Andi Syamsuddin Arsyad yang populer dipanggil Haji Isam membangun pabrik minyak goreng berkapasitas 160 ton per hari (ton per day/TPD) melalui unit usaha PT. Jhonlin Agro Raya (JAR) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Pabrik ini akan membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng di dalam negeri, dan sekaligus membuka lapangan kerja," ungkap Direktur PT. JAR Zafrinal dalam Siaran Pers PT Jhonlin Group yang diterima redaksi, Sabtu (05/03/2022).

Menurutnya, pabrik minyak goreng milik anak perusahaan Jhonlin Group tersebut, akan memproduksi minyak goreng premium kemasan 1 liter dan 2 liter. Produk dari pabrik yang terletak di Sungai Dua, Batulicin tersebut, bakal dijual dengan harga terjangkau masyarakat luas.

"Keberadaan pabrik minyak goreng di Kalsel, diharapkan bakal membantu meningkatkan perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit. Mengingat pasar minyak goreng sangat potensial di mana kebutuhan setiap tahun terus meningkat," jelasnya.

Zafrinal menambahkan, pembangunan pabrik yang sudah dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi sejak tanggal 29 Juli 2021 tersebut, akan rampung bulan Juli 2022.

"Saat ini, proyek pembangunan tersebut, menyedot tenaga kerja hingga 250 orang warga sekitar. Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru, dan rencananya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal," ujarnya.

Ia juga mengatakan, target jangka panjang JAR adalah pemenuhan kapasitas dan ekspansi kapasitas produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas. Harapannya bisa menghasilkan produk minyak goreng berkualitas yang terjangkau oleh masyarakat.

"Namun, area pemasaran pada tahap awal memang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan," tutup Zafrinal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline