Depok, 22 Agustus 2020
Bicara soal sejarah dan budaya Jawa Barat (Sunda), siapa yang tak kenal Raja Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi serta anaknya, Raden Kian Santang. Ayah dan anak itu, sempat bersitegang akibat Kian Santang yang mengajak sang ayah memeluk agama Islam.
Dijaman sekarang ini, keturunannya masih ada dan mempertahankan budaya leluhurnya yang nyaris tergerus perkembangan jaman. Beberapa jejak sejarah itu kini sedang diupayakan agar kelak dapat menyandang status Cagar Budaya.
Kota Depok salah satunya, perkampungan kecil di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya terdapat situs sejarah makam 'Keramat Sambi' sekaligus menjadi saksi bisu tentang apa yang telah terjadi dimasa lampau mulai dari era penyebaran agama hingga memasuki industri era digital 4.0.
Ahmad Sastra namanya, berdasarkan garis keturunan dari Prabu Siliwangi, Ahmad merupakan generasi ke-16 dari sang raja tersebut. Aktivitas sehari-harinya kini, menjaga dan merawat makam leluhurnya yang tak lain keturunan kedelapan Prabu Siliwangi yakni Siun (Umpi Si'un, Red).
Baca juga: Mengenal Prabu Siliwangi dan Nostradamus yang Hidup Sezaman
Bagi Ahmad, melestarikan budaya leluhur adalah tugasnya sebagai keturunan, makam Umpi Si'un yang kini dikenal sebagai Situs Makam 'Keramat Sambi' saat ini sedang terancam tergusur pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
"Tak banyak yang kami minta pada Pemerintah, kami hanya minta agar jangan sampai tergusur pembangunan UIII bahkan, kami juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok agar dapat menjadikan Situs Keramat Sambi sebagai Cagar Budaya," harap Ahmad.
Dalam 'Keramat Sambi' sendiri terdapat tiga makam yaitu, Umpi Si'un, Istri terakhir dan pengawalnya. Selain makam tersebut, terdapat sumur tua yang sering didatangi warga untuk diambil airnya dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
"Percaya tidak percaya, memang ini warisan dari leluhur kami, kalo saya percaya kesembuhan tetap datang dari yang maha kuasa, air itu hanya perantaranya saja," ungkap Ahmad.
Raden Mohamad Choir atau yang sering disebut 'Manusia Antik' juga merupakan keturunan Prabu Siliwangi dari beda garis keturunan dengan Ahmad Sastra, menurut Choir, sudah seharusnya Pemkot Depok membuka mata dalam hal ini, agar kelestarian budaya yang tetap terjaga.