Lihat ke Halaman Asli

Alternatif Pengurangan Bermain Gawai Sejak Dini dengan Permainan Tradisional

Diperbarui: 16 Agustus 2023   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Alternatif Permainan Tradisional Untuk Mengurangi Bermain Dengan Gawai, Dok. Pribadi.

Pemalang (29/7) Penggunaan gawai di era modern merupakan hal yang tidak bisa dihindari mengingat gawai merupakan salah satu benda yang memudahkan aktivitas manusia. Gawai menjadi benda penting untuk orang dewasa mendukung produktivitas mereka. Terkadang orang dewasa juga memberikan gawai untuk anaknya atau meminjamkan gawai tersebut kepada anaknya. Gawai yang digunakan pada anak-anak biasanya tidak memiliki kontrol dan pengawasan dari orang dewasa sehingga lama penggunaan gawai dan juga konten yang dikonsumsi anak tidak diawasi padahal hal tersebut dapat membahayakan anak.

Gawai yang dimainkan anak-anak pada jangka waktu yang lama dapat membahayakan mata dan juga berpengaruh terhadap kemampuan mereka bersosialisasi dengan teman sebayanya. Anak-anak yang seharusnya bermain bersama-sama menjadi asik dengan gawai sendiri, maka dari itu mahasiswa KKN Tim II Undip 2023 melakukan sosialisasi dan memberikan pemaparan pada anak-anak kelas 4 SDN 02 Kaligelang mengenai asiknya bermain permainan tradisional yang dapat dimainkan bersama-sama. 

Kegiatan tersebut dimulai dengan menyebutkan nama permainan tradisional dan mencontohkan permainan-permainan tradisional yang dapat dilakukan bersama-sama di depan kelas. Hal ini dilakukan untuk mengenal permainan tradisional pada masa lalu dan di masa sekarang dan juga perbedaan wilayah yang menyebabkan nama permainan traidisional tersebut dapat berbeda.

Sosialisasi Alternatif Permainan Tradisional Untuk Mengurangi Bermain Dengan Gawai, Dok. Pribadi.

Permainan tradisional dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan gawai pada anak-anak karena mereka bisa bermain bersama dengan permainan tersebut dan meninggalkan gawai. Meski anak-anak bisa bermain gawai bersama-sama, tetapi dengan adanya permainan tradisional dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan gawai yang dapat merusa mata dan juga perilaku seorang anak yang tidak diawasi oleh orang tua. Selain itu, anak-anak dapat bermain dengan anak lainnya dan tidak asik sendiri bermain gawai.

Melalui pengisian materi pada anak-anak, diharapkan anak-anak kembali bermain permainan tradisional bersama-sama dan mengurangi jumlah waktu bermain gawai sendiri terutama pada anak-anak di SDN 02 Kaligelang. Mengingat banyak sekali anak-anak kecil di usia muda yang masih bermain gawai sendiri meski teman-temannya bermain bersama.

Penulis: Muhammad Ichsan Gerald Zantos

DPL      : Dr. Ars. Ir. Wijayanti, M. Eng.

Drs. Dul Muid, M. Si., Akt.

Drs. Dra. Susiana Purwantisari, M. Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline