Lihat ke Halaman Asli

Krisis Idola bagi anak-anak masa kini, Pramuka beri Solusi #1

Diperbarui: 7 Oktober 2015   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[/caption]

Bagi sebagian orang lain aktivitas mengajar amat melelahkan dan sangat menguras pikiran dan tenaga. Namun bagi sebagian lainnya mungkin termasuk penulis mengatakan bahwa aktivitas mengajar amat sangat mengasyikan dan menantang. Apalagi fenomena zaman yang semakin keluar dari norma-norma dan perkembangan tekhnologi membuat tantangan seorang pengajar semakin membesar. Anak-anak sekolah dasar sudah tidak asing lagi dengan kata-kata yang berbau seronok dan dewasa. Bahkan ketika penulis pernah melakukan observasi anak *karena ada tugas PKL dari salah satu lembaga pendidikan tinggi. Seorang bocah kelas 1 Sekolah Dasar dengan bangganya mengatakan kepada saya “ Bapak !!! Aku udah Pacaran dari Taman kanak-kanak”

Serentak penulis terheran dan terbengong beberapa detik memikirkan dan mendalami yang jika dianalisis secara konsep otak, bahwa perkataan semacam itu timbul dari pikiran alam bawah sadar atau biasa dikenal dengan subconscious mind. Penulis yakin bahwa semua orang yang masih diberikan otak dan mempunyai akal pikiran akan terkejut dan berkata “KOK BISA”. Penulis yakin hal ini tidak akan terjadi secara tidak langsung namun terdapat konsep sebab akibat. Jika dianalisis dari kondisi psikologis anak dan antropologi masyarakat sekarang. Penulis menyimpulkan bahwa saat ini anak-anak tidak mempunyai Idola yang baik. Konteks baik disini amat sangat luas, baik bisa dikerucutkan sesuai dengan akhlaq atau tatakrama masyarakat Indonesia pada umumnya. Munculnya Idola baru di layar Televisi seperti artis-artis di ftv ataupun seperti acara GGS mengakibatkan anak-anak meniru gaya dan kehidupan pribadi. Pada banyak acara sangat diangkat bagaimana proses pacaran, cemburu bahkan pemerkosaan. Hal ini menjadikan anak-anak mengikuti apa yang dilihat, apalagi ditambah peranan orang tua yang kalah dengan peranan televisi.

Krisis Idola bagi anak-anak, merupakan permasalah utama dari keseluruhan. Hal itu juga menjadi pokok pembahasan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menciptakan lagi idola baru bagi anak-anak masa kini. Lomba foto #IdolakuOrtuku turut diadakan agar mengajak kepada seluruh elemen masyarakat lebih mencintai orang tua sebagai idola baru bagi anak-anak. Maka pada 30 September 2015 lalu terkumpul 875 foto dari berbagai wilayah Indonesia yang menggambarkan bagaimana seorang pramuka berpose dengan orangtua mereka dan menandakan bahwa mereka amat mengidolakan orangtuanya. Dari pose ayah yang menggendong anaknya menyebrangi sungai, hingga seorang ibu yang sedang menjahit baju pramuka anaknya menggambarkan bahwa Pramuka Ingin membuat IDOLA BARU BAGI ANAK-ANAK MASA KINI.[caption caption="orangtua"]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline