Lihat ke Halaman Asli

Monolog Cut Nyak Dien Sha Ine Febriyanti di Malam Refleksi “Pancasila dan kita” Pramuka, Bangkitkan Nasionalisme Pemuda

Diperbarui: 2 Oktober 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Pancasila sebagai ideologi bangsa seharusnya tak hanya disampaikan dengan pidato, tapi juga bisa dikreasikan dengan puisi,monolog dan foto agar relevan dengan pemuda dan perkembangan zaman. Karena pemuda adalah harapan bangsa dan harus ditingkatkan rasa nasionalisme nya untuk mempertahankan Negara Indonesia.

Penampilan monolog Cut Nyak Dien yang dibawakan oleh Sha Ine Febriyanti di acara Malam Refleksi “Pancasila dan Kita” yang diadakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, di Taman Ismail Marzuki. (30/09) telah membakar rasa nasionalisme lebih dari 500 orang (Pramuka dan umum) yang hadir di acara tersebut.

Aktris sekaligus andalan nasional gerakan pramuka, Sha Ine Febriyanti memerankan karakter Cut Nyak Dien sebagai sosok perempuan pejuang yang lengkap sehingga dapat menginspirasi para penonton untuk dapat mengambil pelajaran dari pejuang asal Aceh itu.

Penampilannya diawali dengan suara gendang dan nyanyian khas aceh yang membangunkan bulu kuduk, tiba tiba semua lampu mati kecuali lampu sorot yang menyorot pemeran utama, dengan cepat perhatian penonton tertuju pada panggun utama. Tak lama dari itu, muncul seorang perempuan tua dengan suara yang dalam. seketika ruangan sunyi, penonton fokus terhadap setiap kata yang disampaikan Ine yang memerankan Cut Nyak Dien

Dalam penampilannya, Ine mencoba mengatakan bahwa Cut Nyak Dien adalah sosok perempuan pejuang yang lengkap, yang dapat dicontoh oleh pemuda-pemudi Indonesia, tetap tidak meninggalkan perannya sebagai ibu yang baik dan istri yang solehah di sela-sela perjuangannya.

Monolog tersebut berhasil membuat penonton terinspirasi untuk lebih mencintai tanah Air Indonesia yang didasari dengan Pancasila. penampilan Kak Ine membuat saya pribadi (penulis) “speechless”, gak bisa ngomong apap-apa, setiap kata, ekspersi, gerak badan dalam monolog tersebut sarat akan nilai.

“Merinding, keren, saya akan lebih mencintai Indonesia, dengan meneladani pejuang-pejuang bangsa dan berasaskan pancasila, terimakasih Kak Ine, terimkasih kwartir Nasional Gerakan Pramuka”

Pada acara tersebut, juga ada penampilan dari Sari Sabda Bakti Madjid, Olivia Zalianty, Arie Rukmantara. Tak ketinggalan, (mereka semua adalah andalan nasional Gerakan Pramuka) dan juga Inspirator favorit penulis, Adhyaksa Dault  dengan membaca puisi karya Gus Mus dan Taufiq Ismail.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline