Lihat ke Halaman Asli

Anak usia 7-10 Tahun Sudah “Dijejeli” Semangat Nasionalisme oleh Pramuka

Diperbarui: 5 September 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan menjadi suatu hal yang aneh, jika kini, anak-anak usia 7-10 Tahun sudah mulai berkutat dengan cinta, bahkan, di beberapa kasus, sudah sangat melebihi batas. Banyak yang memprediksi, gejala ini disebabkan karena efek dari beredarnya SHIT-NETRON yang hanya mementingkan “profit oriented” dan “market oriented yang sepi akan nilai-nilai semangat kebangsaan.

Sementar itu, Bangsa yang berusia lebih dari setengah abad ini, butuh jiwa-jiwa nasionalisme yang kelak, akan menjadi generasi berkarakter baik pelaku pembangun bangsa. Semangat nasionalsme, dapat diperoleh dari banyak hal, diantaranya: film (bertema nasionalisme), talkshow, organisasi, sekolah, keluarga, lingkungan dan juga didapatkan di Gerakan Pramuka.

Uniknya, di Gerakan Pramuka, yang “dijejeli” semangat nasionalisme bukan hanya para remaja, yang termasuk usia pramuka peggalang, penegak, dan pandega, ataupun anggota dewasa. Tapi, juga termasuk siswa-siswi sekolah dasar berusia 7-10 tahun, di Pramuka, mereka disebut sebagai Pramuka Siaga.

Pramuka siaga mempunyai kiasan dasar masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia “meyiagakan” dirinya, untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Utomo pada tahu 1908, sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Kiasan yang penuh makna bukan?

Selain kiasan dasar, pramuka siaga mempunyai dwi satya dan dwi dharma sebagai kode kehormatan yang dijadikan tolak ukur prilaku nya di masayrakat.

Adapun isi dari dwi satya itu sebagai berikut: Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga. 2. Setiap hari berbuat kebajikan. Isi dwi darma yaitu: 1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya, 2. Siaga berani dan tidak putus asa.

Betapa luar biasanya gerakan pramuka, mempunyai makna yang dalam, mendatang, dapat dijadikan sebagai bekal hidup yang cerah di masa depan. Pramuka bisa dikatakan sebagai organisasi lintas generasi. Bagaimana tidak.? Dari anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, orang tua, bahkan sampai kakek-nenek turut ikut dalam organisasi yang sudah berusia 54 tahun ini. J Salam Pramuka! (RAP_Tim siber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline