Pengalaman saya menjadi Seminaris, ketika pertama kali masuk dimana saya sangat kebingungan harus melakukan apa? Karena sebelum saya masuk ke Seminari Menengah Mertoyudan ini saya seseorang yang kecanduan dengan hp. Dan seiring berjalannya waktu saya sudah tidak kebingungan harus melakukan kegiatan apa, karena di Seminari Menengah Mertoyudan ini jadwal sudah terjadwal.
Di Seminari Menengah Mertoyudan juga dilatih untuk belajar secara mandiri dan tutor sebaya. Tutor sebaya itu kita belajar dengan teman. Di Seminari Menengah Mertoyudan ini juga di ajarkan untuk mandiri. Dan pengalaman saya ketika sudah berdinamika belajar di Seminari Menengah Mertoyudan saya lumayan bingung karena saya tidak terbiasa belajar secara mandiri , tetapi seiring berjalannya waktu saya bisa beradaptasi dengan belajar mandiri.
Di Seminari Menengah Mertoyudan juga terdapat Pamong dan Sub Pamong , Pamong itu adalah pemimpin atau pembimbing medan kalau Sub Pamong adalah wakil Pemimpinm dan pamong itu biasanya Romo dan Sub Pamong itu Frater. Dan ketika saya masuk Seminari Menengah Mertoyudan ini saya di bimbing oleh Pamong dan Sub Pamong dimana saya diajarkan bagaimana opera dengan baik , dan bagaimana cara rendah hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H