Lihat ke Halaman Asli

Mertoyudan, Seminari Tertua tetapi Berkembang

Diperbarui: 24 Oktober 2024   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

seminarimertoyudan.sch.id

Seputar Seminari

Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, merupakan seminari tertua yang terletak di Jl. Mayjen Bambang Soegeng No.15, Glagak, Sumberrejo, Kec. Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Seminari merupakan tempat di mana para calon imam berkumpul, bertumbuh dan hidup bersama. Seminari Mertoyudan ini berdiri sejak tahun 1912, terlihat sangat tua bukan? Namun seminari ini tidak boleh dianggap remeh karena meskipun seminari ini sangat tua, mereka berkembang dengan pesat dalam mengolah pendidikan seminaris maupun perilaku mereka. Di seminaris, mereka menjunjung tinggi nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab agar para seminaris dapat berkembang menjadi imam yang berkarya dan berguna bagi dunia. Maka itu, kami menyebut Seminari Mertoyudan sebagai rumah formatio para calon imam. 

Pengalaman

Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang seminaris, fasilitas-fasilitas di sini sudah berkembang mengikuti era globalisasi. Selain itu terdapat renovasi yang dibilang sangat berbeda dari sebelumnya. Contohnya seperti GOR Laudato Si, yang merupakan tempat para seminaris untuk berkarya dalam bidang olahraga seperti basket, futsal dan bahkan ping-pong. Berbicara mengenai olahraga, Seminari Mertoyudan juga menyediakan organisasi olahraga yang bermacam-macam yang disebut IFO. Biasanya IFO digunakan sebagai perkembangan bakat dan juga sarana untuk bersosialisasi dengan sekolah sekolah lain dalam bentuk sparing ataupun olahraga bersama.

Contoh dari perkembangan modern di seminari yaitu fasilitas Multimedia.Fasilitas ini dapat digunakan bagi para seminaris dan juga para guru-karyawan. Multimedia ini berisi komputer-komputer yang terhubung ke internet seminari, yang juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari ilmu dan juga mengikuti berita-berita yang terkini.

Dalam bidang pendidikan, Seminari Mertoyudan juga menawarkan para seminaris dalam mengembangkan budaya literasi yang tinggi. Perpustakaan Seminari Mertoyudan mempunyai 23.000 buku atau pun lebih, yang terdiri dari berbagai jenis buku seperti, novel, fiksi, teologi, pendidikan, psikologi dan banyak lagi. Sehingga mereka diharapakan untuk memiliki minat baca yang tinggi. Sebagai calon imam, para seminaris juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup tinggi agar dapat menjadi pedoman dan pegangan mereka dalam bidang pewartaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline