Lihat ke Halaman Asli

PPSDM Geominerba

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara

Bersama PPSDM Geominerba, Freeport Indonesia Tingkatkan Kualitas Juru Ledaknya

Diperbarui: 11 Juni 2021   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Bersama PPSDM Geominerba, Freeport Indonesia Tingkatkan Kualitas Juru Ledaknya

Papua -- Kualitas sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangatlah vital. Hal ini merupakan kunci keberhasilan dan mewujudkan visi misi organisasi.
Terkait hal itu, PPSDM Geominerba kembali bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia untuk terus bersinergi mengembangkan kompetensi sumber daya manusia, khususnya di sektor geologi, mineral, dan batubara. Salah satunya dengan menyelenggarakan Diklat Pelaksanaan Peledakan Pada Pertambangan Mineral dan Batubara (Juru Ledak Kelas II).
Salah satu perusahaan tambang terkemuka di dunia ini baru mulai melakukan transisi metode penambangan. Yakni dari tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah. Hal ini mengharuskan SDM-nya memiliki kompetensi yang mumpuni.
Freeport Indonesia memiliki 4 lokus tambang bawah tanah dengan karakteristik berbeda, sehingga kebutuhan SDM yang memiliki Kartu Izin Meledakan (KIM) semakin bertambah. Sesuai peraturan yang berlaku telah menggariskan bahwa Hanya orang yang telah memiliki Sertifikat Juru Ledak yang diakui Kepala Inspektur Tambang yang  dapat diangkat menjadi Juru Ledak.
"Sudah menjadi komitmen PT Freeport Indonesia untuk mematuhi semua peraturan pemerintah di mana disyaratkan bahwa pekerjaan peledakan harus dilakukan oleh juru ledak tersertifikasi dan memiliki KIM dalam melaksanakan peledakan," ujar Carl Tauran, EVP Site Operations atau Kepala Teknik Tambang PT Freeport saat menghadiri pembukaan diklat secara virtual, Senin (7/6).
Kegiatan diklat ini juga dilakukan secara hybrid learning. Untuk kegiatan offline, diselenggarakan di PT Freeport Indonesia, Papua. Diikuti sebanyak 47 peserta, diklat ini berlangsung selama enam hari (7-12 Juni). Materi yang diberikan mencakup Peramuan Handak, Pengangkutan Bahan Peledakan, Persiapan peledak, Penerapan peledakan, Pemeriksaan Pasca Peledakan, dan Peraturan Keselamatan Bahan Peledak, dan Peledakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline