Lihat ke Halaman Asli

Desa Adat Pekuncen sebagai Referensi Pengenalan Budaya Jawa

Diperbarui: 4 Desember 2021   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pekuncen adalah nama desa di Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Desa ini sarat akan budaya kejawen atau Islam Kejawen yang masih berlaku hingga sekarang. Komunitas ini biasanya lebih dikenal dengan nama Aboge atau Islam Aboge karena penentuan keagamaan menggunakan kalender Aboge. 

Pada abad sekarang ini yang notabene sudah dikatakan maju, terkadang sangat sulit sekali untuk mencari contoh langsung dari adat istiadat ataupun budaya Jawa yang masih lestari. Terkecuali, daerah - daerah yang dekat dengan lokasi keraton seperti Jogja maupun Solo. Sedangkan untuk daerah Banyumas dan sekitarnya menjadi kesulitan guna mengenalkan  contoh riil mengenai Adat Budaya kepada anak didik sekarang.

Adat dan tingkah laku pada komunitas Aboge sangatlah terasa apabila kita berkunjung pada bulan-bulan seperti syawal ataupun waktu-waktu yang dianggap sakral bagi mereka. Kegiatan inilah yang menjadi daya tarik dari masyarakat luar daerah yang ingin menyaksikan prosesi adat yang dilakukan. Ritual keagamaan ini merupakan warisan yang ditinggalkan oleh leluhur mereka yaiktu Kiai Bonokeling. Sosok Kiai Bonokeling yang makamnya ada di Desa Pekuncen adalah sosok yang sangat misterius. Sejarahnya tidak bisa dipastikan karena anak keturunan dari Bonokeling sangat merahasiakan cerita leluhurnya tersebut. 

Oleh karena itu daerah Pekuncen ini bisa kita jadikan sebagai salah satu referensi untuk pengenalan Budaya Adat Islam Kejawen agar anak didik atau pelajar sekarang tahu bahwa ada contoh langsung budaya yang masih eksis hingga saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline