Lihat ke Halaman Asli

Genta Perdana

Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Peran Jurnalis dalam Peperangan

Diperbarui: 13 Juni 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Koresponden perang memungkinkan pertukaran informasi dari zona perang di seluruh dunia. Mereka memberikan masyarakat dunia laporan langsung tentang apa yang terjadi di beberapa tempat paling kejam di dunia, memungkinkan kita untuk lebih memahami dan menanggapi konflik tersebut. 

Pada awal invasi Rusia ke Ukraina dan utamanya sejak kedatangan pasukannya di ibu kota Kiev, media telah mengikuti peristiwa tersebut dengan cermat dan seksama terutama koresponden perang yang telah melaporkan apa saja yang sedang terjadi, bagaimana dan mengapa. Upaya para jurnalis yang mempertaruhkan nyawa untuk berada di garis depan ini jauh lebih penting dari sekadar hiburan. Apakah kita menyadari nilai dan tanggung jawab mereka dalam membagikan liputan tersebut ke mata dunia?

Dengan para jurnalis memberikan informasi ini, dapat digunakan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang, serta untuk mengungkap dan mengutuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial. Tanpa mereka, penduduk tidak akan memiliki pengetahuan tentang ketidakadilan, ketidakmanusiawian atau peristiwa tragis di mana mereka dapat membantu mereka yang kurang beruntung. Menjadi seorang jurnalis ketika perang melibatkan banyak tugas.  Wacana media dapat memengaruhi orang melalui isi berita utama dan bahkan memaksa pemerintah untuk terlibat dalam perang.

Bagi seorang jurnalis melaporkan perang merupakan hal yang sangat berbahaya. Risiko pengeboman yang tak terduga dan para tentara perang yang lebih mengutamakan memenangkan pertarungan daripada keamanan media semuanya menambah rentetan bahayanya menjadi seorang jurnalis koresponden perang. Ada begitu banyak hal yang membuat pemberitaan tentang perang menjadi berisiko. Contoh: selama operasi militer di Irak pada tahun 2003, beberapa pejabat mengkritik media Inggris, mengklaim bahwa mereka mendukung operasi propaganda Irak. 

Melaporkan dari zona perang sebagai jurnalis membutuhkan banyak keberanian dan perencanaan. Pekerjaan berbahaya ini membutuhkan pengetahuan menyeluruh tentang latar belakang politik, budaya, dan sejarah bangsa yang diberitakan. Jurnalis yang bekerja di zona perang memiliki kekuatan untuk memberikan informasi faktual kepada publik dan memperhatikan situasi. Mereka bertindak sebagai pengawas dan memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak disembunyikan dari publik.

Tanpa laporan, orang tidak akan tahu apa yang terjadi di daerah yang dilanda perang dan masalah diam-diam akan memburuk. Berkat kerja jurnalis, dunia bisa belajar lebih banyak tentang kekerasan dan dampaknya terhadap penduduk setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline