Lihat ke Halaman Asli

Spekulasi Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Penulis: Gensadita Pahlezi)

Sabtu, 8 Maret 2014 menjadi hari kelabu bagi dunia penerbangan Internasional. Tepat pada hari itu pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines (MAS) yang membawa 239 penumpang dan awak itu termasuk 7 orang Warga Negara Indonesia dinyatakan hilang sampai dengan saat ini. Belum ada pernyataan pasti dari otoritas penerbangan Malaysia tentang penyebab hilangnya kontak tersebut. Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak di kawasan perbatasan antara Malaysia dan Vietnam.

Ada banyak spekulasi yang berkembang seiring hilangnya pesawat dengan nomer penerbangan MH370. Beberapa pengamat menjelaskan kecil kemungkinan sebuah pesawat terjadi insiden saat berada pada ketinggian jelajah rata-rata 10.000 meter dari permukaan tanah. Sebuah pesawat biasanya lebih sering terjadi kecelakaan pada saat tinggal landas dan mendarat. Sehingga, hilangnya Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines (MAS), di atas Laut China Selatan membuat para pakar penerbangan dunia kebingungan.

Jika terjadi masalah mesin atau hal yang lebih serius misalnya kedua mesin pesawat mati mendadak seharusnya pilot tetap memiliki waktu meminta pertolongan lewat radio. Insiden yang terjadi tiba-tiba bisa saja terjadi akibat badan pesawat patah atau sesuatu yang membuat pesawat itu menukik sangat dalam. Sementara beberapa kalangan mengatakan kejadian naas yang menimpa maskapai penerbangan malaysia tersebut disebabkan karena aksi terorisme, pernyataan itu dikuatkan oleh pernyataan menteri perhubungan malaysia yang mengatakan bahwa ada penyalahgunaan pasport berkewarganegaraan kanada dan italy. Diduga aksi terorisme tersebut dilakukan oleh 4 orang yang masih belum jelas sampai saat ini. Jika memang benar spekulasi kedua sebagai penyebab hilangnya pesawat tersebut maka ini mengingatkan kita kembali dengan tragedi kelam yang menimpa penerbangan Malaysia pada tanggal 4 Desember 1977.

Ketika itu, sebuah pesawat Boeing 737 Malaysia Airlines dengan kode penerbangan 653 dibajak dan jatuh di Tanjung Kupang, Johor. Dalam peristiwa itu, menewaskan 100 penumpang di dalamnya, termasuk sejumlah pejabat penting Malaysia. Aksi pembajakan yang sampai kini masih menjadi misteri itu, terjadi pukul 20.35 malam. Lokasi jatuhnya pesawat di hutan bakau Tanjung Kupang, Johor. Ketika itu pesawat berangkat dari Pulau Pinang menuju Singapura. Tragedi memilukan itu menelan korban cukup banyak, diantaranya 73 warga negara Malaysia, 3 (Australia), 5 (Inggris), 4 Jerman, 1 (Afghanistan), 3 (India),1 (Thailand, 1 Jepang, 1 (Singapura), 1 (Kanada) dan 3 (Indonesia), 1 (Amerika) dan lain-lain. Tentu spekulasi ini masih perlu kaji secara mendalam.

Apapun skenarionya, semua pakar penerbangan sepakat saat ini masih terlalu dini untuk menyebut penyebab hilangnya penerbangan MH370.  Satu-satunya petunjuk terbaik adalah menemukan dan memeriksa kotak hitam dan memeriksa puing pesawat. Teka-teki makin rumit karena fakta menunjukkan Boeing 777 memiliki reputasi sebagai pesawat komersial teraman sepanjang sejarah penerbangan sipil. Pesawat ini mulai digunakan pada 1995 dan beroperasi di seluruh dunia selama 18 tahun tanpa satupun kecelakaan fatal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline