Gundala identik dengan kartun pahlawan tanah air karya Harya Suraminata bagi generasi X. Ditahun 2019, Gundala kembali hadir dalam dunia perfilman Indonesia di bawah arahan Joko Anwar. Menggunakan petir andalan, ia memperkenalkan diri pada generasi baru dan berhasil membawa 'untung' keluarga besarnya Jagat Sinema BumiLangit.
Industri perfilman tidak terlepas dari tujuan mengembalikan modal atau mencari keuntungan. Tak jarang, tujuan tersebut juga menjadi tolak ukur akan keberhasilan penayangan sebuah film di bioskop.
Anda mungkin menggunakan rating atau penilaian orang lain ketika hendak menonton sebuah film. Namun, sadarkah anda? Bahwa terkadang ada faktor atau sebab lain yang membuat penonton memutuskan untuk menyaksikan sebuah film.
Bahasan kali ini yang berkaitan dengan keuntungan, penonton, dan faktor lainnya adalah komodifikasi dalam sebuah film. Film yang akan digunakan kali ini adalah Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot (2019).
Ada nilai tukar dari komoditas dalam film yang berdurasi 123 menit ini. Sebut saja alur cerita lawas yang heroik, visual effect, hingga aktor-aktor andalan tanah air. Hal-hal tersebut menjadi modal bagi tim dibalik pembuatan Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot (2019).
Anda akan diantarkan untuk memahami bagaimana bisa ketiga hal tersebut menjadi komoditas yang berhasil mengembalikan modal. Bahkan hingga membawa keuntungan bagi film pembuka seri Jagat Sinema BumiLangit.
Komoditas Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot (2019) yang Mengundang Penonton secara Masif
Film Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot (2019), memiliki catatan rapor penayangan di bioskop yang cukup bagus. Film ini tidak hanya mengembalikan modal, namun juga mendatangkan keuntungan.
Bagi anda yang belum mengetahuinya, film yang dibintangi oleh Abimana Aryasatya ini tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2019. Selama dua minggu penayangan, penonton yang tercatat berjumlah 1,38 juta penonton.
Dilansir dari tirto.id, film yang mengisahkan Sancaka menjadi seorang Gundala tersebut mengungguli film tanah air lainnya seperti Bumi Manusia dan Makmum. Gundala menduduki peringkat keenam dan naik menjadi peringkat pertama film terlaris tahun itu.