Lihat ke Halaman Asli

Berkenalan dengan Virtual Assistant

Diperbarui: 12 Oktober 2015   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Virtual assistant adalah seseorang yang membantu pekerjaan orang lain dari jarak jauh. Paling tidak itu definisi sederhana yang bisa kita jadikan pegangan. Lebih jauh, biasanya apa sih yang dikerjakan virtual assistant? Bagaimana ia membantu pekerjaan orang lain? Lalu, sejauh apa jarak antara seorang virtual assistant dengan orang yang dibantunya tersebut? Bagi Kompasianer yang baru mengenal istilah ini, mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul di benak Kompasianer. Bagi yang sudah lebih dulu mengenalnya, mari kita bertukar pikiran di kolom komentar.

Seorang virtual assistant biasanya membantu orang lain (selanjutnya mari kita gunakan istilah klien) di area pekerjaan-pekerjaan administratif, sekretarial, atau pekerjaan-pekerjaan sejenis yang dapat dilakukan dari jarak jauh. Lebih detil mengenai pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang virtual assistant misalnya desk/ internet research, pekerjaan tulis menulis (artikel, press release, naskah pidato, dan lain sebagainya), sekretaris virtual (melakukan pekerjaan seorang sekretaris namun tidak di kantor yang sama dengan klien), membuat disain, dan manajemen media sosial.

Belakangan ini, selain pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, muncul pula virtual assistant yang memberikan jasa pembukuan, editing buku, terjemahan, pembuatan website, dan lain-lain. Melihat fenomena ini, dapat dikatakan bahwa pekerjaan seorang virtual assistant tidak terbatas lagi pada hal-hal administratif namun lebih merupakan aplikasi keahlian yang dimiliki virtual assistant tersebut.

Sementara itu, jarak jauh yang dimaksud dalam terminologi virtual assistant adalah sebuah area yang berbeda dengan area tempat klien berada. Sesuai namanya, virtual assistant bisa berada di satu lokasi daerah dengan kliennya atau bisa juga sangat jauh di belahan benua lain. Tentu saja hal ini dapat terjadi dengan adanya bantuan teknologi komputer dan internet. Seperti yang kita ketahui bersama, internet menjadikan dunia ini nyaris tanpa batas, termasuk dalam hal pekerjaan.

 

Apa yang Harus Dimiliki Seorang Virtual Assistant?

Nah, sekarang Kompasianer sudah punya gambaran kan tentang seorang virtual assistant? Selanjutnya, kita akan membahas tentang apa yang harus dimiliki oleh seorang virtual assistant. Beberapa hal yang menjadi modal utama seorang virtual assistant adalah:

  1. Kemauan
  2. Keahlian
  3. Komitmen
  4. Perangkat teknologi setidaknya komputer dengan jaringan internet dan juga smartphone.

Terdengar cukup sederhanakah itu semua? Jika dibandingkan dengan membuka sebuah usaha yang lebih besar, tentu saja modal di atas terbilang sederhana. Kompasianer bisa menjadikan virtual assistant sebagai sumber pendapatan sampingan atau justru menjadikannya sebagai yang utama. Dua hal ini tentu akan mendasari tindak tanduk Kompasianer berikutnya ketika memutuskan terjun ke dalam dunia virtual assistant. Menjadi sampingan atau utama, yang terpenting adalah komitmen. Apa yang Kompasianer lakukan tidak hanya untuk menghasilkan uang bagi Kompasianer sendiri, namun juga bagi klien. Sebab, kepuasan klien sangat penting dalam sebuah bisnis, kita semua pasti setuju.

 

(bersambung)

 

posted by Genki Vira - www.genkivirtualassistant.blogspot.com

 

 

 

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline