Lihat ke Halaman Asli

Warga di Sigi Keluhkan Puskesmas Pembantu yang Kurang Aktif

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14205734971548053057

[caption id="attachment_389011" align="aligncenter" width="448" caption="Ilustrasi: Puskesmas Pembantu yang tidak terawat karena jarang difungsikan (Foto:Ist)"][/caption]

Sigi,– Warga masyarakat Desa Dombu-Soi Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi mengeluhkan keberadaan pelayanan kesehatan Puskesmas pembantu (Pustu) di desanya, karena tenaga medisnya jarang aktif mememberikan pelayanan kesehatan pada warga setempat yang sangat membutuhkan.

Manto (31) pemuda setempat menyatakan, persoalan tersebut sebenarnya sudah disampaikan oleh aparat pemerintah setempat, namun Pustu tersebut masih tetap juga kurang difungsikan dengan baik.

”Untuk apa dibangun Pustu kalau jarang difungsikan, masyarakat sudah beberapa kali mengeluhkan keberadaan Pustu itu namun juga tidak efektif,” kata Manto.

Jika tenaga Medis beralasan jauh dari tempat tinggalnyã, lanjut Manto , Pustu tersebutkan juga memiliki rumah dinas namun hingga saat ini juga tidak ditempati.

Persoalannya kata Manto, bila ada masyarakat yang tiba-tiba sakit pada malam hari, dan harus membutuhkan pertolongan saat itu, lantas kepada siapa warga harus minta pertolongan pelayanan kesehatan? tentu ke petugas kesehatan itukan?

"Saya harap ini harus menjadi perhatian Dinas kesehatan, pihak dinas seharusnya melakukan survey (sidak) pada Pustu-pustu yang berada di wilayah desa terpencil, karena para petugas kesehatan sepertinya seenaknya datang ketempat tugasnya, tampa mengetahui beban tugas yang diembannya” ujar Manto.

Bukti kurang difungsikan Pustu tersebut lanjutnya, terlihat semakin tinggi rumput yang ada disekitar Pustu itu tampa dilakukan pembersihan. Seharusnya, petugas Pustu memberikan contoh pada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan yang baik.

Menanggapi persoalan tersebut, anggota komisi 3 DPRD Sigi, Eben mengakui hal tersebut memang terjadi, kurangnya fasilitas menjadi alasan para petugas kesehatan disana.

“Kita sudah melakukan komunikasi dengan petugas kesehatan disana, alasan mereka tidak ada fasilitas kendaraan motor, sebab lokasi Pustu itu berada di tempat tertpencil, selain itu, mereka baru naik ke sana bila ada stok obat yang diberikan, berarti bila tidak ada obat diberikan tentunya mereka tidak pernah masuk” terang Eben.

Terhadap persoalan tersebut, kata politisi PKPI, mestinya pihak Dinkes tidak berdiam diri melihat pegawai atau petugas kesehatan yang ditempatkan pada wilayah terpecil, seharusnya melakukan kontrol setiap bulan dan memberikan kebutuhan yang diperlukan, sehingga Pustu Yang berada di lokasi terpencil dapat berfungsi dengan baik.(ras)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline