Lihat ke Halaman Asli

genial arasy

Content Writer

Kilas Balik Rival: Irak, Level Sepak Bola, dan Isu Suap

Diperbarui: 4 Januari 2024   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

aksi Marcelino Ferdinan di laga lawan Libya (pssi.org)

Gelaran Piala Asia Qatar akan segera berlangsung, Irak akan menjadi lawan pertama bagi Tim Nasional Indonesia dalam event bergengsi negara Asia tersebut.

Laga lawan Irak dijadwalkan berlangsung pada, Senin (15/1/2023) mendatang, di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar.

Setelah menunggu hingga 17 tahun, tim nasional Garuda akhirnya dapat kembali bertarung di panggung sepak bola Asia.

Pada pertemuan terakhir melawan Singa Mesopotamia, julukan Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026, yang berlangsung di Basra Irak, skuad Asnawi Mangkualam Bahar dkk harus mengakui keunggulan Irak 1-5 November tahun lalu.

Kendati skuad Irak diatas kertas memiliki kualitas permainan diatas pasukan garuda, hal ini harusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mendapatkan poin ketika bertemu dengan Irak, mengingat target lolos 16 besar yang dibebankan ke skuad garuda, mencuri poin dari Iraq adalah hal yang wajib dilakukan.

Cerita History

Pertemuan antara Irak dan tim nasional Indonesia dalam ajang international tersaji sejak Januari 1968, diawali di Kualifikasi Olimpiade Meksiko yang berlangsung di Bangkok, Thailand.

Pada ajang tersebut, tim nasional Indonesia sukses mengandaskan Irak dengan skor tipis 2-1, melalui dua gol Peng Hong dan Soetjipto "Gareng" Soentoro.

Pertemuan keduanya tersaji di ajang yang sama dan di bulan yang sama, pada laga kedua tersebut kedua tim bermain imbang 1-1.
Kendati gagal melaju ke putaran final Olimpiade 1968, hasil yang ditorehkan skuad garuda menunjukkan level permainan yang impresif dan mampu bersaing di ajang international.

Lima tahun berselang dari pertemuan keduanya, kualitas sepak bola Irak jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Hal ini dibuktikan dari kemenangan Irak dengan skor 3-2 pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 1974 yang tersaji di Maret 1974. Dua gol  Sarman Panggabean dan Anjas Asmara tidak mampu menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.

Tim Nasional Indonesia saat itu diperkuat beberapa legenda hidup sepak bola Indonesia seperti Ronny Paslah, Ronny Pattinasarany Rusdi Bahalwan, Sutan Harhara, Jacob Sihasale, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir.

Iswandi Idris dan Abdul Kadir hingga saat ini masih tercatat sebagai pemain dengan jumlah cap dan gol terbanyak untuk timnas Indonesia dengan 55 gol dan 97 penampilan untuk Iswadi, dan 111 penampilan dan 70 gol untuk Abdul Kadir.

Bumi dan langit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline