Lihat ke Halaman Asli

genial arasy

Content Writer

Analisa Teknikal Saham: 7 Indikator Penting

Diperbarui: 15 Desember 2023   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com/Mohamed_hassan

Investasi saham belakangan banyak diminati oleh beberapa individu sebagai sebuah instrumen investasi dengan tujuan meningkatkan kekayaan.

Saham sebagai instrumen investasi tidak kalah popular jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti cryptocurrency, mata uang asing, atau surat berharga negara.

Kendati demikian sebagai sebuah instrumen investasi, saham tetaplah memiliki potensi risiko bagi investornya. Salah satu alat yang paling populer digunakan untuk mengurangi potensi risiko selain analisa fundamental adalah analisa teknikal saham. Melalui artikel ini, kami akan membahas apa itu analisis teknikal dalam saham.

Apa itu Analisis Teknikal?

Analisis Teknikal merupakan salah satu metode pendekatan dalam perdagangan saham yang berlandaskan data historis harga saham serta volume perdagangan saham tersebut guna memprediksi pergerakan harga saham di masa yang akan datang.

Analisa teknikal berbeda dengan analisa fundamental yang menggunakan data keuangan serta faktor-faktor fundamental perusahaan. Selain itu, analisis teknikal dapat membantu investor dan trader dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

7 Indikator Penting dalam Analisis Teknikal Saham

1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator analisis teknikal saham yang paling umum dan banyak dikenal oleh investor adalah MACD atau Moving Average Convergence Divergence.

MACD berfungsi sebagai indikator momentum yang dapat digunakan untuk membaca arah trend pergerakan harga saham. Pengaturan dasarnya, indikator MACD akan menghitung dengan mengurangi rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 26 periode dari EMA 12 periode.

Biasanya ada dua garis warna yang digunakan dalam analisa MACD, merah dan biru. Ketika dua garis indikator tersebut saling bersilangan maka sinyal saham telah terkonfirmasi.

Ketika garis warna biru bersilangan dengan warna garis merah misalnya, trader atau investor dapat mengartikannya sebagai sinyal oversold. Trader mengasumsikan sinyal oversold sebagai peluang terbaik untuk membeli saham favorit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline