Salam,
Nebougis, saya mengenal dia, sangat dekat. Dulu bekas pencuri ayam, tapi sekarang sudah coba insaf katanya, Wallahu’alam. Nebougis ini pernah melalangbuana di jejaring sosial Facebook, on line 24-6 jam perhari. Id nya melnebo. Tidak ada yang istimewa atau apalah, sampai satu dua tiga kawan bertanya : anda laki-laki atau perempuan? Hah. Begitu Nebougis terkejut. Itu pelajaran baru katanya pada saya bahwa nama tidak selamanya dapat mewakili jenis kelamin. Baiklah, kataku. Lalu ia mencoba mengganti nama, sekali, duakali, tigakalai dan yang dirasanya adalah ‘hilang’, saya juga masih kurang paham apa yang dimaksudnya hilang, mungkin nilai keakuannya yang terlanjur hidup sebagai melnebo. Dia berkata : untuk beberapa urusan, mungkin saya orangnya tidak konsisten (tidak tetap pendirian) atau semisalnya memang pada saat-saat tertentu konsisten bukanlah suatu kewajiban atau kebutuhan, tapi untuk urusan satu ini (ganti-ganti nama) saya merasa kurang nyaman, apalagi kalau sampai saya dicurigai sebagai teroris. Hehehe, ada-ada saja dia. Hingga (untuk alasan yang lain yang tidak bisa disebutkan secara terbuka) melnebo kemudian menutup akunnya di Facebook. Singkat kata melnebo telah mati.
Nebougis suatu waktu lalu bercerita bahwa ia sekarang aktif di Kompasiana, kebanyakan menulis puisi. Berkaca pada waktu yang lalu, ia putuskan untuk tidak menggunakan Id melnebo. Setelah dipikir-pikir dan dipilih-pilih ia memutuskan menggunakan Id dengan nama Nebougis. Nebougis sendiri adalah berasal dari 2 unsur kata, Bone (nama salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan) yang dibalik jadi Nebo, dan Bugis. Setelah dimodifikasi sedikit jadilah nama Nebougis. Anda mungkin tidak menduga seperti saya, setelah beberapa waktu satu dua tiga kawan bertanya : anda laki-laki atau perempuan? Hah, seperti sedia kala Nebougis terkejut, hehehehhehe dan menertawakan dirinya. Mungkin Nebougis tidak pandai memilih nama atau secara tidak kebetulan itu menunjukkan sisi lain Nebougis yang suka bersembunyi (bukan tidak suka bergaul angkuh atau sombong) sesuai mottonya pahlawan bertopeng (berbuatlah yang baik untuk siapa saja tanpa perlu dikenal) sehingga timbullah tanya yang tidak bisa dielak. Ini pelajaran baru, katanya lagi pada saya bahwa : tulisan tidak bisa dijadikan dasar untuk menebak jenis kelamin. Namun jika berkenan, sekedar mengulangi, Nebougis bukanlah siapa-siapa, biasa saja, tukang kentut, dan seorang sahabat. Maaf bagi kawan yang pernah bertanya lantas Nebougis tidak menjawabnya secara pasti meskipun sebenarnya telah menjawabnya dengan petunjuk (melalui tulisan-tulisannya). Kenapa ini ceritanya :
Nebougis punya teman sekampus beda jurusan bernama A (inisial), suatu ketika A menghubungi Nebougis lewat komunikasi HP.
‘siapa kamu sebenarnya’ tanya Nebougis
‘saya B’ jawab A
‘saya tidak mengenal B’ kata Nebougis
‘kalau begitu cukuplah waktu yang menjawabnya siapa saya’ kata A
‘kenapa tidak jujur, orang jujur masuk surga loh’ desak Nebougis
‘saya tidak jujur lantas saya tidak ingin setelah kau tau siapa saya sebenarnya kau tidak ingin lagi berteman dengan saya’ tegasnya A
Setelah saat itu Nebougis tidaklagi bertanya tentang siapa B itu, dan berkomunikasilah mereka dalam waktu yang lama lewat komunikasi HP seperti sebelumnya. Apa yang disembunyi akan ketahuan juga, tanpa sengaja terbongkarlah siapa B sebenarnya suatu waktu, sore hari dan entahlah saat itu mereka saling tertawa atau saling menertawakan yang pastinya seperti kompak setelah itu Nebougis tidaklagi berkomunikasi dengan A sesering sebelum identitas A terbongkar, bahkan sekarang hampir tidak pernah (tanpa memutus tali silaturahim). Nebougis? Nebougis, dasar tukang kentut…
Salam hangat teruntuk A :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H