Lihat ke Halaman Asli

Generus LDII

Profesional Religius

DPP LDII dan Kominfo Ingatkan Dampak Positif dan Negatif Era Digital

Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dirjen Aplikasi Telematika (Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir (foto: lines)

Jakarta (20/10) -- Literasi digital menjadi hal yang semakin mendesak di era teknologi yang terus berkembang pesat. Orang tua diingatkan untuk lebih waspada dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak, agar terhindar dari dampak negatif teknologi.

Peringatan ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, saat membuka webinar bertema *"Pemanfaatan Teknologi dan Gadget untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga"* yang digelar pada Sabtu (19/10) di Kantor DPP LDII, Jakarta.

KH Chriswanto menekankan pentingnya literasi digital yang diharapkan terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Menurutnya, teknologi digital memiliki dua sisi: mendatangkan kebaikan dan sekaligus membawa risiko. "Kita sering melihat dampak negatif seperti pinjaman online ilegal, judi online, hingga perilaku negatif seperti tawuran. Di sisi lain, teknologi juga menawarkan manfaat besar, asal kita mampu menggunakannya dengan bijak," ujar KH Chriswanto.

Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso (foto: lines)

DPP LDII, lanjutnya, melihat potensi besar internet dalam memberdayakan ekonomi keluarga. "Internet bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha kecil, membantu keluarga mencapai kemandirian ekonomi melalui digital marketing," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang terus mendukung pengembangan literasi digital, khususnya untuk meminimalkan dampak negatif teknologi pada masyarakat. "Literasi digital harus menjadi prioritas kita semua, terutama untuk melindungi keluarga dari pengaruh buruk teknologi," katanya.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Telematika (Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir, menegaskan bahwa teknologi dan jaringan di Indonesia semakin terkoneksi dan berkembang pesat. Namun, ia mengingatkan ancaman yang dihadapi generasi muda, khususnya Gen Z, yang rentan terpapar konten negatif jika tidak bijak dalam menggunakan teknologi.

"Kecepatan perkembangan aplikasi dan perangkat digital membawa pengaruh besar terhadap ekonomi, namun juga berpotensi menciptakan tantangan serius seperti penyebaran konten negatif," ujar Hokky.

Ia menambahkan, keberadaan aplikasi digital kini berkontribusi sekitar empat persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jika dikelola dengan baik, ekonomi digital bisa mendorong pertumbuhan lebih besar lagi pada tahun 2030.

Para narasumber webinar (foto: lines)

Untuk mengantisipasi risiko, Kemenkominfo telah menyediakan layanan pengaduan bagi masyarakat terkait penyalahgunaan aplikasi digital. Selain itu, Hokky juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih aktif dalam mendukung literasi digital, yang mencakup keterampilan digital, etika, budaya, dan keamanan digital.

"Regulasi saja tidak cukup. Pertahanan utama ada di masing-masing individu. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting dalam menghadapi era digital ini," tegas Hokky.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline