Soal kebocoran data di berbagai sektor sudah saatnya Indonesia masuk kelompok negara yang cukup tidak aman di dunia, kejadian teranyar adalah bocornya data 6 juta nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang di kelola Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan, bukan hanya nomor NPWP dari 6 juta data yang bocor ada nama sejumlah meteri hingga Presiden Joko Widodo dan anaknya Gibran Rakabuming Raka serta Kaesang Pangarep. Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mencatat, sepanjang 2022 hingga 2023, terjadi 113 kali peretasan data pribadi. Mayoritas yang terkena pembobolan data adalah instansi pemerintah dari BPJS, Kepolisian RI, KPU hingga Kementerian Pertahanan.
Dalam hal ini kita sebagai pengguna teknologi di tuntut untuk mencari solusi bukan hanya mencari kambing hitam, dari beberapa kasus yang terjadi perlu di cermati adalah hal dasar dalam security siber, salah satu yang perlu di cermati adalah kita perlu memahami DNS Security yang dimana DNS (Domain Name System) adalah salah satu komponen fundamental dalam arsitektur internet, berfungsi sebagai "buku alamat" yang mengarahkan pengguna ke situs web yang diinginkan berdasarkan nama domain. Namun, karena perannya yang sangat penting, DNS sering menjadi target serangan siber. Untuk mengatasi berbagai ancaman yang ditujukan terhadap sistem DNS, DNS Security atau DNSSEC (Domain Name System Security Extensions) dikembangkan sebagai solusi utama untuk meningkatkan keamanan DNS. Lalu, apa yang dimaksud dengan DNS Security? bagaimana cara kerjanya?
Apa Itu DNS Security?
DNS Security (DNSSEC) merupakan sebuah ekstensi untuk DNS (Domain Name System) yang dikembangkan untuk meningkatkan keamanan dan keandalan proses pengalihan DNS. DNSSEC memperkenalkan mekanisme keamanan tambahan yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi keaslian serta integritas data DNS yang diterima. Dengan penerapan DNSSEC, tujuan utamanya adalah untuk melindungi infrastruktur jaringan dari berbagai jenis serangan yang mungkin ditujukan terhadap DNS, seperti DNS spoofing, cache poisoning dan serangan man-in-the-middle.
Bagaimana Cara Kerja DNS Security?
Prinsip kerja DNS Security (DNSSEC) didasarkan pada penggunaan kriptografi kunci publik untuk menandatangani catatan DNS dan memverifikasi keaslian informasi DNS yang diterima. Berikut adalah langkah-langkah umum mengenai cara kerja DNS Security:
- Penandatanganan (Signing): Langkah pertama dalam implementasi DNSSEC adalah penandatanganan catatan DNS. Proses ini dilakukan dengan menggunakan kunci pribadi yang dimiliki oleh otoritas DNS (seperti penyedia domain atau registrar) untuk menandatangani setiap catatan DNS yang diterbitkan, sehingga setiap catatan DNS yang ditandatangani mendapatkan tanda tangan digital yang unik.
- Pengaturan Kunci (Key Setup): Sebelum catatan DNS dapat ditandatangani, perlu dilakukan pengaturan antara kunci publik dan pribadi. Kunci publik digunakan untuk memverifikasi tanda tangan digital, sementara kunci pribadi digunakan untuk membuat tanda tangan digital. Otoritas DNS bertanggung jawab atas penyimpanan kunci pribadi dengan aman.
- Key Distribution: Kunci publik yang digunakan untuk memverifikasi tanda tangan digital harus didistribusikan kepada server DNS yang terlibat dalam proses pengalihan DNS. Kunci publik ini umumnya disertakan dalam rekaman DNS khusus yang dikenal sebagai DNSKEY record.
- Verifikasi (Validation): Ketika pengguna mengajukan permintaan DNS, server DNS yang mendukung DNSSEC akan memverifikasi tanda tangan digital pada catatan DNS dengan menggunakan kunci publik yang terkait. Jika tanda tangan digital valid, server DNS akan memberikan respons kepada pengguna.
- Otentikasi (Authentication): Setelah verifikasi tanda tangan digital berhasil, pengguna dapat yakin bahwa informasi DNS yang diterima berasal dari sumber yang sah dan tidak mengalami manipulasi. Proses ini berfungsi untuk melindungi pengguna dari berbagai jenis serangan DNS, seperti DNS spoofing atau cache poisoning.
Fungsi DNS Security
DNS Security (DNSSEC) memiliki beberapa fungsi utama yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan integritas sistem DNS serta melindungi pengguna dari berbagai serangan dan manipulasi yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa fungsi utama Keamanan DNS:
- Integritas Data: Salah satu fungsi utama DNSSEC adalah memastikan integritas data DNS. Dengan menggunakan tanda tangan digital, DNSSEC memverifikasi bahwa data DNS tidak dimanipulasi atau diubah selama proses pengiriman. Hal ini membantu mencegah serangan seperti spoofing DNS, pemanasan cache, dan manipulasi data DNS lainnya yang dapat mengarah pada pengalihan yang tidak sah atau akses ke situs web palsu.
- Autentikasi: DNSSEC menyediakan mekanisme autentikasi yang kuat untuk memverifikasi keaslian sumber daya internet yang diakses oleh pengguna. Dengan memverifikasi tanda tangan digital pada catatan DNS, pengguna dapat memastikan bahwa mereka terhubung ke sumber daya yang sah dan otentik. Ini membantu melindungi pengguna dari serangan man-in-the-middle dan memastikan bahwa informasi yang mereka akses adalah yang sebenarnya.
- Perlindungan terhadap Serangan: Implementasi DNSSEC berperan dalam mengurangi risiko berbagai serangan yang ditujukan terhadap DNS, seperti spoofing DNS, pemanasan cache, dan serangan DDoS yang memanfaatkan infrastruktur DNS. Dengan memvalidasi tanda tangan digital, DNSSEC memungkinkan pengguna untuk menghindari pengalihan yang tidak sah dan memastikan bahwa mereka terhubung ke sumber daya internet yang aman.
- Privasi: DNSSEC juga dapat meningkatkan privasi pengguna dengan memastikan bahwa informasi yang dikirimkan melalui DNS tetap terjaga keutuhannya. Dengan memastikan integritas data DNS, DNSSEC membantu mencegah pengungkapan atau pemalsuan informasi sensitif yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang.
- Peningkatan Kepercayaan: Dengan memberikan lapisan tambahan keamanan dan autentikasi pada sistem DNS, DNSSEC dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap infrastruktur internet secara keseluruhan. Pengguna dapat merasa lebih nyaman dalam mengakses sumber daya internet dan berinteraksi secara online dengan pengetahuan bahwa data yang mereka terima berasal dari sumber yang sah dan tidak dimanipulasi.
Siapa yang Membutuhkan DNS Security?
DNS Security (DNSSEC) sangat penting bagi berbagai pihak yang menggunakan infrastruktur internet untuk berbagai keperluan. Berikut adalah beberapa entitas yang memerlukan Keamanan DNS:
- Organisasi dan Perusahaan: Organisasi besar dan perusahaan yang mengelola infrastruktur jaringan internal mereka sendiri dan sering kali menyediakan layanan internet untuk karyawan mereka memerlukan DNSSEC untuk melindungi data sensitif serta koneksi internet mereka dari serangan terhadap DNS seperti spoofing DNS atau pemanasan cache.
- Penyedia Layanan Internet (ISP): ISP bertanggung jawab dalam menyediakan akses internet yang aman dan andal bagi pelanggan mereka. DNSSEC membantu ISP memastikan bahwa layanan DNS yang mereka tawarkan tidak mudah dimanipulasi oleh penyerang, sehingga melindungi pelanggan mereka dari serangan phishing, malware, dan pencurian data.
- Pengembang Aplikasi dan Layanan Web: Pengembang aplikasi dan layanan web sering kali bergantung pada DNS untuk mengarahkan pengguna ke server yang tepat dan mengelola lalu lintas internet mereka. DNSSEC membantu pengembang untuk memastikan keamanan dan integritas komunikasi antara aplikasi dan server mereka, sehingga melindungi pengguna dari serangan man-in-the-middle dan manipulasi data.
- Pemerintah dan Instansi Pemerintah: Pemerintah dan instansi pemerintah menggunakan infrastruktur internet untuk menyediakan layanan publik dan menjalankan operasi internal mereka. DNSSEC sangat penting bagi pemerintah untuk melindungi data rahasia serta memastikan keamanan komunikasi antara lembaga pemerintah dan warga negara.
- Pengguna Individu: Pengguna internet individual juga membutuhkan DNSSEC untuk melindungi privasi dan keamanan online mereka. Dengan menggunakan layanan DNS yang mendukung DNSSEC, pengguna dapat memastikan bahwa informasi yang mereka akses online adalah asli dan tidak dimanipulasi oleh penyerang.