Lihat ke Halaman Asli

HTI Dibubarkan adalah Cara Tepat Menghalau Radikalisme dan Intoleransi

Diperbarui: 27 Agustus 2017   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M Ismail Yusanto menegaskan, sebenarnya organisasinya adalah partai politik (parpol). "Jadi HTI sendiri artinya adalah liberation party atau partai pembebasan," tutur Ismail di Kantor DPP HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017). Pernyataan jubir HTI ini sebelum HTI dibubarkan.

HIZBUT TAHRIR DAN BARA RADIKALISME

Pembubaran HTI melahirkan polemik dalam masyarakat dan elit pun terbelah dalam menyikapinya. Ada kelompok yang mendukung pembubaran HTI dan ada pula yang menolaknya. Pemerintah mengeluarkan PERPPU adalah sebuah langkah yang harus diapresiasi karena PERPPU itu tentu tidak ujug-ujug tetapi melalui sebuah proses penelitian dan pengumpulan data yang cukup komprehensip.

Perppu Pembubaran Ormas ini muncul sebagai salah satu cara pemerintah untuk membubarkan Ormas yang dianggap anti-Pancasila. Salah satunya HTI. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat tidak memungkinkan untuk melakukan pembubaran tersebut. Oleh karena itu, perlu ada perppu.

Sebelumnya, sebanyak 14 ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) memang mendesak pemerintah segera merealisasikan rencana pembubaran ormas HIzbut Tahrir Indonesia (HTI) dan ormas radikal anti-Pancasila lainnya.

Selain PBNU, 13 ormas Islam lainnya yang memberikan pernyataan sikap adalah Al-Irsyad Al-Islamiyah, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam (Persis), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Mathla'ul Anwar, Yayasan Az Zikra, Al-Ittihadiyah, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Rabithah Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Nahdlatul Wathan, dan Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI)

Kenapa HTI perlu dibubarkan?

Sebelum membahas HTI lebih jauh kita perlu mengetahui bahwa HTI itu adalah sebuah partai politik Internasional, mereka tidak ikut pemilu tetapi menempuh jalan dakwah dalam mengedukasi umat tentang pentingnya menegakkan khilafah. Aktivis HTI mengklaim organisasi mereka adalah partai politik yang bercita-cita memperluas NKRI dari Sabang sampai Maroko.

Nah, tentu konsep kenegaraan yang dikembangkan HTI tidak kompatibel dengan Negara Pancasila apabila dipaksakan maka Negara akan bubar dan terjadi perang saudara.

Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik Internasional yang memiliki jaringan di seluruh dunia dengan tujuan membangun sebuah Khilafah yang menyatukan banyak Negara.

Dalam konsep itu, tidak ada batas-batas negara bangsa (nation state) dan tidak diakui kepemimpinan berdasarkan kebangsaan karena menurut mereka, itu berasal dari Barat. Mereka tidak mengakui adanya konsep nasionalisme karena nasionalisme itu merupakan produk dari barat. Mereka menolak demokrasi karena lagi-lagi demokrasi itu tidak ada dalam Islam dan merupakan produk dari Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline