"AAAAANNNJJIIINNGGGG!!!!" hanya umpatan itu yang bisa q engahkan sejenak dalam pikiranq. Sejenak ku lihat wajahnya yang mengisi relung harapan cintaq, raib sudah semua mimpi ini karenanya...!!!! dan benar2 raib...!!! dia akan pergi begitu sajakah? dengan kemenangan memenangkan apa yang telah ia rasakan dari bongkahan2 tubuh ini. dari serpihan rasa manis yang membusuk dari ubun2 hingga ujung kuku yang terhembus debu2 yang merasuk melalui angin saat kaki ini berlutut untuk tidak ia tinggalkan. kepastian yang tertunda... " hanya aku saja yang bodoh!!!, karena hanya aku saja yang BODOH!!!" hanya pekikkan-pekikan suara hati yang sakit itu yang sllu bergeming." kenapa q tak menolaknya? kenapa aq tidak bisa menolak sedikit pun??? kenapa aku begitu bodoh!!" tamparam ini hanya untuk diriku sendiri, tamparan ini hanya untuk aku sendiri, dan tamparan ini begitu sakit dan perih memang hanya untuk diriku sendiri!!! (dia menampar pipinya sendiri). malam2 kegelsahan menghatuinya, malam2 yg dingin menyapanya, yang ada dalam pikiranya hanya ia tak mau "D" pangilan lelaki itu pergi begitu saja. aku terus mengejarnya. aku terus mengikuti langkah perjalanan tidurnya. dan aku yang selalu memberi hati untuknya bisa mengrogotiku lagi dan lagi... karena yang ada dlam pikiranku ia akan menemaniku dan akan menjagaku.. tapi..??? ia hanya bisa tertawa tanpa kepastian dan kemenangannya mengrogoti tubuh ini!!! TAMAT....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI