Lihat ke Halaman Asli

Gendhis Kayana

Alam, kopi, buku, budaya, kiddos

Ketika Jalan Kaki Menjadi Pilihan Pengalih

Diperbarui: 22 Maret 2022   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri : gendhis kayana

Ketika judeg melanda saya memilih diam seribu bahasa.

Ha ha ha ...nggak lah mana tahan...

Setelah rapat Jumat sore yang sempat membuat tensi saya sedikit naik ..., maka Sabtu pagi berkebun dan mengurus koleksi Calathea dan Aglonema di teras rumah menjadi pilihan untuk mengademkan pikiran dan hati.

Nama Latin tanaman-tanaman ini sempat membuat saya bingung awalnya, karena kami dulu di kampung menyebutnya sebagai Sri Rejeki, Kuping Gajah, Puring, dan seterusnya...

Dan ternyata saudara-saudara, meskipun hati sudah mulai tersenyum, namun rupanya pikiran masih berseliweran.

Baiklah...kita  sambung dengan jalan pagi yaa... walah langit nya...sesuatu banget...pagi-pagi kok mendung.

Tak apa...niat saya udah bulet...saya akan jalan kaki  mlipir daerah kompleks.

Kenapa sih ngotot banget jalan kaki...

Nah, ini ada ceritanya...

Beberapa tahun yang lalu, mungkin delapan tahun lalu, saya pernah membaca sebuah artikel tentang mindfulness dan bagaimana mindfull walking dapat menjadi salah satu cara untuk melepaskan stress. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline