Lihat ke Halaman Asli

"Pancasila Bagi Saya" Sebagai Perwujudan Profil Pelajar Pancasila Pendidikan Abad 21

Diperbarui: 22 Desember 2023   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Genata Vidya Wardani

Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 1 Tahun 2023

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Observasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas bangsa Indonesia. Namun, menghayati Pancasila bukanlah hal yang mudah, terutama di era globalisasi dan teknologi yang semakin maju. Oleh karena itu, tantangan untuk menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia semakin besar. Selain itu, dalam konteks pendidikan abad ke-21, profil pelajar Pancasila juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik harus mampu menciptakan generasi muda yang memiliki karakter Pancasila dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari. 

Proses pembelajaran harus memperhatikan aspek-aspek moral dan etika, serta mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara terintegrasi dalam kurikulum. Dalam pandangan ini, guru memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk profil pelajar Pancasila. Mereka harus mampu menjadi figur yang memberikan contoh dan menginspirasi peserta didik dalam menghayati Pancasila. Dalam hal ini, pendidik juga harus mampu mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam mengajar, sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, dan berdampak positif bagi peserta didik.

Berikut beberapa tantangan dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21:

  • Keterlibatan peran orangtua dalam Pendidikan kurang maksimal

Dalam mencapai keberhasilan pendidikan, peran guru sebagai pendidik tidaklah cukup. Orang tua juga harus turut serta dalam proses ini. Sayangnya, kebanyakan orang tua saat ini kurang memperhatikan aspek afektif pada pendidikan anak mereka. Mereka hanya fokus pada aspek kognitif, sehingga sikap peserta didik terkadang kurang baik meskipun kemampuan kognitifnya baik. Oleh karena itu, penerapan Profil Pelajar Pancasila di sekolah saja tidaklah cukup. Perlunya bantuan orang tua untuk membiasakan perilaku tersebut di rumah. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang seimbang dan mendukung perkembangan peserta didik secara optimal.

  • Kurang tersedianya jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam menerapkan karakter profil pelajar Pancasila.

Sayangnya, fakta di lapangan masih banyak guru yang kurang termotivasi, kurang semangat, dan kurang paham dalam menerapkan profil pelajar Pancasila. Sebagai gantinya, mereka masih nyaman dengan kurikulum sebelumnya dan menganggap bahwa kurikulum merdeka yang memuat Profil Pelajar Pancasila sangat tidak praktis dan menambah beban kerja guru dalam merancang perangkat pembelajaran.

  • Adanya akses informasi yang luas dan tidak terbatas

Dalam era teknologi yang berkembang pesat pada abad ke-21, akses terhadap informasi menjadi sangat mudah dan tidak terbatas. Hal ini memungkinkan siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja, untuk mengakses informasi tersebut melalui perangkat elektronik/gawai. Namun, keterbukaan akses informasi ini menyebabkan sebagian orang kehilangan adab dan sopan santun dalam berkomunikasi. Sebagai pelengkap karakter Profil Pelajar Pancasila, penting bagi kita untuk memberikan arahan dan batasan kepada peserta didik dalam mengakses informasi, terutama dari dunia digital. Dalam hal ini, peran guru dan orang tua sangat penting untuk bekerja sama dalam memberikan panduan yang tepat.

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan berikut, yaitu:

Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama-agamanya masing-masing.
  • Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulai aktivitas belajar.
  • Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru ataupun teman.
  • Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah.

Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai daerah sekolah masing-masing agar peserta didik mengenal identitas budaya daerah masing-masing.
  • Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal pada mata pelajaran lain seperti pada sains menjadi etnosains.
  • Melaksanakan peringatan hari besar Nasional seperti memakai baju adat saat Hari Peringatan Sumpah Pemuda.

Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan semangat gotong royong peserta didik.
  • Melakukan kegiatan bersih sekolah secara bersama-sama misalnya pada kegiatan Kamis bersih, para peserta didik diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah.

Pada elemen Mandiri dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, karnivora memberikan peserta didik tugas mandiri

  • Memberikan peserta didik wadah mengasah kemandirian seperti dalam OSIS, MPKdan ekstrakurikuler lainnya.

Pada elemen Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu: 

  • Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry. 
  • Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik seperti meminta pendapat peserta didik terkait kasus/kejadian nyata yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.

Pada elemen kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik seperti pembelajaran Project Based Learning, Guided Inquiry Learning dan lain sebagainya.

  • Guru dapat memberikan tugas yang mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik seperti meminta peserta didik untuk membuat infografis terkait tugas mereka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline