Lihat ke Halaman Asli

Gayus dikutuk uang rakyat

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289901217705207976

Rasanya kita tidak perlu heran, kagum, kasihan apalagi mengistimewakan perkara Gayus. Memang seperti itulah resikonya. Jgn lupakan pepatah "Apa yg kau tanam itu yg kau petik, Gayus."  Makanya jgn sikat uang yang bukan menjadi hak kau Gayus, uang utk belanja negara kau sikat.... yaaaa begitulah jadinya, inilah namanya "Manusia dikutuk Uang".  Siapapun yg turut menikmatinya akan segera kena kutuk uang, contoh petugas Mako Brimob. Ini terbukti kena imbas uang panas Gayus. Semoga kasus Gayus menjadi pelajaran dan peringatan bagi Gayus-gayus yang lainnya. Tidak ada kebanggaan meskipun uang Milyaran, utk apa banyak uang kalau akan menyiksa dikemudian hari. Masyarakat akan mencibir melihat harta anda Rumah real estate, mobil mewah, Wig mahal, kaca mata branded tapi dibeli dari hasil Maling. Wig yang dipakaipun tidak membuat penampilan semakin tampan. Raihlah kekayaan dari cara yang halal supaya dapat ketenangan batin dan tidak dicibirkan orang2 dilingkungan anda. Buat apa hari ini anda kaya, besok lusa nama anda muncul di media, betapa malunya anak istri dan segenap keluarga anda. Psikologies keluarga anda jadi rusak. Maka dari itu berfikirlah utk jadi maling. Satu hal lagi, perbuatan busuk ditutup rapat sekalipun tetap akan tercium, krn sama dgn bangkai. Diawal terima uang Milyaran anda boleh bersenang hati mungkin anda sekeluarga jingkrak2 kegirangan krn direkening sdh masuk uang Milyaran dan semua yg jadi keinginan bisa dibeli walaupun dgn uang haram. Inilah contoh bahwa materi tidak selalu membawa kebahagiaan. gak berapa lama lagi pun penyakit akan datang menggerogoti Gayus kalau uang panas itu digunakan utk belanja dapur buat makan sehari2. Mobil mewah yg dibeli dari uang panas pun akan dapat kecelakaan nanti. Kalau Rumah mewah bisa jadi akan disita krn Gayus dalam wacana nya akan di-miskin-kan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline