Lihat ke Halaman Asli

Abses Periapikal yang Menyakitkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13012254422059420444

Hm.... sekali lagi saya mengisi kolom kompasiana saya dengan artikel kesehatan yang isinya telah saya alami sendiri. Abses Periapikal mungkin tak banyak dari anda yang mengetahui jenis gangguan kesehatan ini. menyerang bagian tubuh sebelah mana, dan seberapa kuat rasa sakit  yang diberikan jika anda bukan Dokter khusunya Dokter Gigi, dan pernah anda alami. Abses Periapikal, begitu salah satu teman KKN saya yang berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM menyebut nama penyakit yang saya derita ketika mengomentari status saya di facebook " Need a dentist" karena mengetag namanya. Sekali lagi, tulisan saya sebelumnya bermanfaat dalam hal ini.(Jadikan Diri Anda Dokter Pribadi Anda!) Sebenarnya keluhan saya adalah adanya pembengkakan pada gusi dibagian gigi geraham kanan bawah yang saya gunakan untuk mengunyah makanan sehari-hari, yang tentu saja seperti pasien-pasien yang lain, menganggap pembengkakan pada gusi itu hal yang biasa, begitu juga saya. Awalnya saya menganggap pembengkakan ini hal yang biasa, mengingat gigi geraham pengunyah saya ini sudah bolong. Namun, hari ini adalah hari ke-enam pembengkakan ini terjadi di gusi saya, yang terus terang saja mengganggu proses makan saya (sudah 4 hari saya makan dengan langsung menelan makanan yang saya makan), sampai akhirnya saya menulis status di facebook itu dengan harapan bisa mendapat jawaban akan keluhan saya tersebut. Abses Periapikal, begitu orang-orang Kedokteran Gigi menyebutnya. Penyakit yang menyerang rongga mulut ini didefinisikan sebagai pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah  gigi ke jaringan sekitarnya yang biasanya disebabkan oleh suatu infeksi. Periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang yang disebabkan oleh infeksi dari pulpa dan atau periodontal. Abses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa. Jaringan yang terinfeksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memfagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. Begitulah beberapa definisi yang saya peroleh dari infogigi.com yang langsung saya klik di netbuk saya begitu mendapat diagnosis tersebut oleh teman saya. Jadi, intinya adalah jangan pernah meremehkan perubahan sekecil apapun pada tubuh kita, apalagi jika perubahan tersebut cenderung negatif, seperti misalnya nyeri, luka, atau mungkin pembengkakan pada beberapa  bagian tubuh. Intinya, Jadikan Diri Anda Dokter Pribadi Anda!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline