Lihat ke Halaman Asli

Gempita KAT

Mahasiswa

Kesehatan Adalah Hak Semua Orang: Program Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNJA untuk Suku Anak Dalam

Diperbarui: 10 Januari 2025   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pemberdayaan masyarakat SAD di Desa Pematang Kabau

Mahasiswa Universitas Jambi Berdayakan Suku Anak Dalam: Menebar Harapan, Melukis Senyuman

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi, bekerja sama dengan organisasi GEMPITA KAT, melaksanakan program pemberdayaan masyarakat untuk Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Kegiatan bertema "Menebar Harapan, Melukis Senyuman" ini berlangsung pada 6–8 Desember 2024.

Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat

Komunitas adat terpencil menghadapi tantangan dalam akses informasi dan sumber daya. Mahasiswa Universitas Jambi berupaya meningkatkan kesadaran SAD akan kesehatan melalui tiga program utama: menjaga kebersihan gigi dan mulut, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah cacingan, serta edukasi kebersihan kuku.

Edukasi Kesehatan oleh Mahasiswa

  • Kelompok 1 mengajarkan cara menyikat gigi yang benar dengan alat peraga dan video edukasi seperti Upin Ipin untuk menarik minat anak-anak. Sikat gigi dan pasta gigi gratis juga diberikan sebagai pendukung praktik langsung.
  • Kelompok 2 memberikan edukasi tentang PHBS untuk mencegah cacingan. Peserta belajar mengenali jenis cacing, gejala, penyebab, dan langkah pencegahan, termasuk praktik mencuci tangan yang benar.
  • Kelompok 3 mengedukasi pentingnya kebersihan kuku, terutama bagi anak-anak. Peserta diajarkan cara memotong kuku yang benar, disertai pembagian gunting kuku untuk mendorong praktik langsung.

Harapan dan Dampak Program

Dengan kegiatan ini, mahasiswa Universitas Jambi berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran SAD tentang pentingnya menjaga kesehatan. Program ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menyediakan alat praktis untuk langsung diterapkan. Harapannya, perubahan perilaku positif seperti rajin menyikat gigi, mencuci tangan, dan memotong kuku secara teratur dapat terus berlanjut di komunitas SAD.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa langkah kecil seperti edukasi kesehatan mampu menciptakan perubahan besar di komunitas terpencil.

Pewarta : Ridhatul Fitri & Muthiya Haliza 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline