Lihat ke Halaman Asli

gemintang

beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

Perempuan Dalam Dekapan

Diperbarui: 27 Oktober 2020   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hipwee.com

Adakah musim akan menunggu?

Badai menjadi tamu walau tak kubuka kunci pintu
Aku tak pernah siap akan pengulangan hari dan waktu
Sia-sia saja jika kau ingin membantu

(getir tersenyum)

Tak ada dalam pelukmu membuat aku sering terjaga,

kita sedang menua seperti ranting kering nan remuk patah
Tergelitik ingin redakan bisu yang tak terucap apa adanya:

sayang, bara kita tlah padam

Mimpiku semalam berbantah pada awan hitam,

suratan takdir akan terus tergerus tanpa aku harus paham
Tak perlu kau urus cerita lampau yang terlewati bersama

Kitalah mahluk dekat yang jauh dan tak akan bersinggungan


Kurun waktu pendek-pendek terputus buatku tersadar
Aku bukan perempuan dalam dekapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline