sebuah sendiriku
setangkai lagu
kawani bunga
kulanjutkan suratmu
yang nyatakan suara hati
ya, aku sendiri
tapi tak apa, toh itu tak tabu
("apakabarmu setelah salju kemarin?
kopi yang kujerang ternyata sia-sia sebab tak akan panas
sekarang saja kacamataku ikut berembun
jika kulepas pasti aku tak bisa menulis