Lihat ke Halaman Asli

gemintang

beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

Tanpa Batas Waktu

Diperbarui: 22 Oktober 2020   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bolehkah aku mampir di hatimu?

inginku memilah apapun yang tercampur di dalamnya

sebab antara rasa dan logikamu telah tumpang dan tindih

agar kau tahu, mencintainya sedalam itu sungguh tak diterima akalku,

dan (semoga) jua akalmu

ijinkanlah aku menelusuri kusutnya batinmu

melihat dengan mata hatiku, kepada siapa detak jantungmu itu hidup

sebab sementara kau memelukku, aku masih dapat mendengar bibirmu menyebut namanya

kekasih, apa kau sudah gila? atau aku yang tak tau diri?

bisakah kau tanggalkan saja jubah tua itu?

jubah yang sumpah demi tuhan aku jijik melihatnya..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline