Tumpeng menjadi hidangan nasi khas Indonesia yang telah ada sejak zaman Hindu-Buddha. Menurut sejarah, Tumpeng pada awalnya disajikan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang berlimpah atau memperoleh kemenangan saat zaman perang.
Tumpeng kini mengalami inovasi dan perkembangan di berbagai daerah. Misalnya, di Bali, Tumpeng kerap disajikan pada saat upacara adat seperti Ngaben.
Modifikasi Tumpeng tidak hanya sebatas variasi menu, namun juga pada ukurannya. Tumpeng yang biasanya ditemukan dengan ukuran besar untuk mengakomodasi kebutuhan banyak orang, kini dapat ditemui dalam ukuran mungil yang hanya bisa dinikmati satu orang saja.
Tumpeng yang berukuran kecil menjadi pilihan baru karena lebih mudah untuk dihidangkan. Variasi rasa juga mengiringi perubahan Tumpeng di masyarakat.
Jika kita familier dengan bentuk Tumpeng yang hanya berwarna kuning, kini kita bisa menemukan Tumpeng dengan warna cantik lainnya. Berikut adalah beberapa jenis Tumpeng dengan khas berbagai daerah di Indonesia:
1. Tumpeng Bali
Tumpeng Bali memiliki ciri khas pada dekorasi dan lauk pauknya. Umumnya, Tumpeng Bali masih memiliki bentuk yang sama dengan Tumpeng pada umumnya. Yang membedakan adalah Tumpeng Bali disajikan dengan lauk khas bali, seperti sate lilit, ayam betutu, lawar, sambal matah, dan lain sebagainya.
2. Tumpeng Langgi