Hi, I'm back!
Lama sekali sejak tulisan Saya yang terakhir. Beberapa perjalanan telah Saya lakukan selepas Short Trip to Prau & Dieng Plateau tapi Saya belum sempat menulis lagi. Sebagian tulisan hanya berakhir jadi draft sampai kadang Saya tidak bisa ingat detail perjalanan. Saya simpan kelamaan, maaf ya kalau ceritanya agak basi.
Biasanya (1) pergi sendiri, tapi di akhir tahun 2015 lalu akhirnya Saya bisa mengajak keluarga berlibur bersama di kampung halaman Iyang (Nenek), Pacitan. Daerah ini cukup ramai sejak beberapa tahun terakhir. Naik daun bersama dengan naiknya popularitas Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (yang juga berasal dari sana). Kampung halaman kebanggaan Iyang Saya, Nyonya Amini, yang mirip Yati Pesek. Konon Iyang adalah gadis powerful idola para pemuda pada zamannya (Peace, yang :*)
Biasanya (2) Saya bersama keluarga menghabiskan ayem-nya suasana natal di rumah. Pergi doa malam, Ibadah pagi, kemudian nonton film sambil nyamil kue natal sepanjang hari. Tahun ini tidak sama, tanggal merah berjajar rasanya sayang sekali untuk diacuhkan. Maklum, Saya sekarang buruh. Fakir liburan.
Perjalanan ini jadi tidak biasa buat Saya.
Well, kami pergi berempat. Saya, Iyang, dan dua adik perempuan Saya, Intan dan Ela. Travel menjadi alternatif transportasi pilihan kami. Selain harganya tidak terlalu mahal, faktor kenyamanan juga menjadi pertimbangan Saya kali ini.
Rekomendasi travel Surabaya - Pacitan : Alfath Duta Travel,
Tarifnya 150 ribu/pax sekali jalan termasuk fasilitas satu kali makan. Kendaraannya nyaman, pengemudinya ramah, pelayanannya baik.
Perjalanan Surabaya - Pacitan dengan kendaraan darat menempuh jarak sekitar 340 km melalui Mojokerto - Jombang - Nganjuk - Madiun - Ponorogo - Pacitan dengan waktu tempuh sekitar 6 jam, normalnya. Tapi jika terjebak padatnya lalu lintas liburan seperti kami, bersabarlah menghabiskan 12 jam dijalan.
Kami tiba di Pacitan menjelang tengah malam. Bersyukur, ini adalah daerah kekuasaan Nyonya Amini pemilik seribu satu saudara yang rumahnya bisa jadi tempat jujugan. Malam pertama kami menginap di Desa Ngadirejan, titik tengah antara Kota Pacitan dan Desa Sugih Waras (rumah masa kecil Iyang).