Lihat ke Halaman Asli

Gemilang Roberto

www.solotrip.id

Dear Mahameru, I'll Never Give Up On You

Diperbarui: 23 Agustus 2016   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

#Repost dari gemilangroberto.blogspot.com

Mumpung hari Minggu, saya puasin nulis blog. Sebenarnya memantau timeline dibeberapa jejaring sosial, cerita trip saya kali ini agak mainstream. Mulai dari bulan Agustus, banyak sekali remaja masa kini yang mengunggah foto pendakian ke Semeru, mulai yang cuma sampai Ranu Kumbolo saja sampai yang naik ke Puncak. Walaupun agak ragu-ragu, tapi yasudahlah saya rela jadi anak maintsream karena bagi saya perjalanan ke Semeru ini worth it untuk diceritakan.

Masih menuju akhir bulan September yang ceria. Saya kedatangan teman-teman Couchsurfing dari Norwegia. Kami sudah saling kontak sebelumnya dan akan sama-sama tiba di Malang pada hari Senin, setelah saya pulang dari Menjangan. Sesuai rencana, keesokan harinya (Selasa, 30 September 2014) kami akan pergi mendaki Gunung Semeru.

Agustus tahun lalu, saya pernah berangkat ke Semeru. Hanya saja, karena kurang persiapan saya tidak melanjutkan sampai ke puncak. Saya anggap itu hutang yang harus saya bayar jika ada kesempatan. Saat Kristian, Sondra, dan Rholf menghubungi saya tentang rencananya untuk mendaki Gunung Semeru, saya rasa ini waktunya 'bayar hutang'.

Karena teman-teman saya tidak punya banyak waktu, kami rencanakan pendakian selama dua hari di Semeru plus Bromo dihari ketiga. Awalnya, kami berencana pergi dengan menggunakan motor, tapi karena saya masih jetlag dan segala pertimbangan yang ada, kami putuskan untuk pergi dengan jeep. Setelah mempersiapkan segala keperluan untuk 2 hari kedepan, kami berangkat berlima pagi itu, dengan tambahan teman saya Firman yang membantu menyetir jeep untuk kami semua.

dokpri

Tidak jauh, hanya butuh waktu kurang lebih 4 jam dari Malang sampai kami tiba di Ranu Pane, desa terakhir yang sekaligus jadi starting point pendakian Semeru. Jalan menuju kesana juga sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, hanya sedikit saja yang berlubang dan rusak. Bulan high seasson pendakian, bulan Agustus sudah lewat, pas sekali. Tenang dan tidak begitu ramai. For your information, jangan lupa menyiapkan surat keterangan sehat dari dokter sebegai salah satu prosedur yang harus dipenuhi sebelum pendakian. Selain itu, per 1 Oktober 2014 ada perubahan tarif tiket masuk Taman Nasional Semeru. Hitungannya sudah perhari. Seperti saya, untuk total 2 hari pendakian dikenakan biaya tiket dikalikan 2 hari. Lumayan juga ya. Hehehe

dokpri

dokpri

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline