Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Tari Piring Dari Sumatera Barat

Diperbarui: 5 Maret 2022   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dalam sejarahnya tidak ada kepastian tentang kapan ditemukan tari piring. Namun, yang pasti tari ini telah ada sejak lebih dari 800 tahun yang lalu di kepulauan Melayu. Tarian ini dipercaya berasal dari Sumatera Barat atau lebih tepatnya di daerah Minangkabau, dan berkembang pada zaman Sriwijaya yang telah memperluas perkembangan tari piring ke negeri Melayu bersama orang-orang pelarian Sriwijaya atau pedagang Melayu ketika itu.
Tari piring (bahasa Minang: tari piriang) adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Dan Secara  tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat. Menurut legenda, tari ini awalnya merupakan ritual ucapan rasa syukur dan diaspirasikan oleh masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Tarian ini juga di bawakan dengan iringan musik alat tradisional Talempong dan Saluang. Tari Piring biasanya dibawakan dalam 7 menit atau angka-angka ganjil lainnya danjuga jumlah penari biasanya juga berjumlah ganjil terdiri dari tiga sampai tujuh orang.
Gerakan yang digunakan pada saat menampilkan tari piring banyak digunakan dari teknik-teknik silat Minangkabau, tarian ini dibawakan oleh para gadis dan membawakan sesaji yang diletakkan di atas piring, piring tersebut dibawa dengan gerakkan sesuai dengan irama musik. Tapi sejak masuknya islam ke kawasan Minangkabau tarian ini berubah fungsi dan tidak lagi dijadikan untuk memuja dewa. Melainkan menjadi kesenian dan hiburan di kalangan masyarakat, tentu saja sering ditamilkan dalam acara-acara adat. Dahulu Tari Piring hanya diadakan untuk golongan orang yang mampu saja, tapi pada saat ini Tari Piring di lakukan di setiap acara pengangkatan penghulu, pernikahan, dan acara adat lainnya.
Keunikan dari Tari Piring sendiri adalah
*Sesuai namanya, Tari piring menggunakan piring sebagai alat utama dalam tariannya.
*Gerakan tari yang unik karena gerakan dasar dari tari piring adalah meletakkan piring diatas kedua telapak tangan kemudian menggenggamnya. Piring digerakkan secara memutar dan diayun-ayunkan mengikuti irama music pengiring. Dengan teknik memegang tertentu, piring tersebut tidak akan jatuh.
*Beragamnya musik pengiringnya seperti rebana, suliang, gong dan talempong
*Suara Denting Cincin dan Piring
Pada saat menari akan muncul suara dentingan yang berasal dari cincin dan piring yang menjadi property. Suara tersebut semakin menambah ciri khas tarian ini karena dapat menyatu dengan musik pengiringnya.
*MenariMenari di Atas Pecahan Piring
Keunikan lain yang sepertinya tidak dimiliki oleh kesenian tari manapun terdapat pada akhir pertunjukan. Para penari akan melempar piringnya ke lantai hingga pecah, kemudian berjalan diatas pecahan piring yang tajam tersebut tanpa terluka.
Tentu saja tarian adat juga harus memiliki pakaian busananya tersendiri, untuk busana penari laki-laki   memiliki karakteristik yang berbeda dari pakaian wanita. Akan tetapi keduanya merupakan busana asli dari Minangkabau. Biasanya Kostum penari piring pria disebut dengan Rang Mudo, yaitu dengan bentuk pakaian berlengan panjang serta hiasan missia yang juga disebut renda emas.
Untuk celana yang digunakan disebut dengan besaran gelombang. Celana ini berukuran besar dibagian tengah dan memiliki warna selaras dengan baju atasan. Selain itu, penari pria juga menegenakan perlengkapan seperti sisampek dan cawek pinggang yang bentuknya seperti kain songket, kemudian diikatkan pada pinggang.
Panjang kain tersebut mencapai lutut, memiliki hiasan yang  rumbai-rumbai. Saat mementaskan tari piring, maka penari pria akan mengenakan destar. Destar adalah penutup kepala berbentuk segitiga yang terbuat dari kain songket.

Penari Wanita memakai Baju kuruang, baju kuruang  adalah jenis busana yang digunakan oleh penari piring wanita. Bahan utama untuk membuatnya adalah kain satin dan beluduru. Dan para penari wanita juga akan mengenakan selendang yang terbuat dari kain songket yang akan dipasangkan dari bagian bahu kiri ke pinggang kanan.

Sama halnya  dengan penari laki-laki, penari perempuan juga menggunakan penutup kepala yang terbuat dari kain songket yang bentuknya mirip seperti tanduk. Penutup kepala ini disebut sebagai tikuluak tanduak balapak. Selanjutnya para penari wanita juga mengenakan kalung rumbai, kalung gadang, serta subang atau anting-anting khas Minang.
TATA CARA NELAKUKAN TARI PIRIANG
Ada beberapa versi  dalam menarikan tari piring bergantung pada tempat dimana tari tersebut dilakukan, khusus mengenai konsep, pendekatan, dan gaya persembahan. Secara keseluruhan, untuk memahami bagaimana sebuah tari piring dipersembahkan, berikut ini urutan sebuah pertunjukan tari piring.

*Persiapan Awal Tari Piring
Sebelum persembahan tari diadakan, selain latihan menyempurnakan gerak, para penari juga harus melakukan latihan pernafasan yang baik agar pertunjukan berjalan lancar. Para penari juga harus memastikan agar piring-piring yang akan mereka gunakan dalam keadaan baik. Para penari juga harus memutuskan jumlah piring yang akan mereka gunakan.
Segera setelah pertunjukan silat pulut berakhir dihadapan pasangan pengantin, piring-piring diatur dalam berbagai bentuk dan susunan dihadapan pasangan penganting sesuai jumlah yang mereka gunakan. Dalam waktu yang sama, penari telah siap sedia dengan menyarungkan dua bentuk cincin khas, yaitu satu di jari tangan kanan dan satu di jari tangan kiri. Penari ini kemudian akan memegang piring atau ceper.

*Memulai Tarian Tari Piring
Tari piring akan dimulai setelah rebana atau gong dipukul oleh para pemusik. Penari akan memulai tari piring dengan sembah pengantin sebanyak tiga kali sebagai tanda hormat kepada pengantin tersebut, yaitu;sembah pengantin tangan dihadapan, sembah pengantin tangan di sebelah kiri dan sembah pengantin tangan di sebelah kanan.

*Keadaan Menari Tari Piring
Setelah selesai melakukan sembah pengantin, para penari akan memulai tariannya dengan mengambil piring yang diletakkan di hadapannya serta mengayun-ayunkan tangan ke kanan dan kiri mengikuti rentak musik yang dimainkan. Ada satu Penari yang  kemudian mulai berdiri dan bertapak atau menginjak satu persatu piring yang telah disusun sebelumnya sambil menuju ke arah pengantin di hadapannya. Biasanya, para penari akan memastikan bahwa setiap piring yang diatur tersebut telah dipijak. Setelah memijak pirik penari akan melangkah mundur dengan tetap memijak piring tersebut. Penari tidak boleh membelakangi pengantin.

*Mengakhiri Pertunjukan Tari Piring
Pertunjukan tari piring akan berakhir apabila semua piring telah dipijak dan penari menutup pertunjukannya dengan melakukan sembah penutup atau sembah pengantin sekali lagi. Sembah penutup juga diakhiri dengan tiga sembah pengantin dengan susunan sebagai berikut; sembah pengantin tangan sebelah kanan, sembah pengantin tangan sebelah kiri, dan sembah pengantin tangan dihadapan.
BEBERAPA VIDEO TARI PIRING  YANG DAPAT DITONTON DI YOUTUBE
*Video dari akun Brandont  Production dengan judul Sanggar Pati Limo Jurai -- Tari piring Sumatera Barat https://youtu.be/KDpDFQLmVDc
*Video dari akun GNP MUSIC dengan judul Tari Piring -- Kosentra Grup https://youtu.be/1O_OYwnV6iw

Mungkin dari artikel ini dapat membuat anda lebih mengenal Tari Piring yang ada di Sumatera Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline